NOVA.id - Harga komoditas pangan berpotensi mengalami kenaikan pada 2021. Hal ini disampaikan oleh Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Galuh Octania.
Bukan hanya disebabkan oleh pandemi Covid-19 saja, pemerintah mencatat bahwa di akhir April tahun ini, beberapa provinsi mengalami defisit beberapa komoditas pangan, seperti beras, jagung, gula, cabai, bawang putih, bawah merah, dan telur.
Selain itu, jelang libur Natal dan Tahun Baru juga menjadi faktor kenaikan harga pangan.
Baca Juga: Catat, Ini 4 Tips Pintar Atur Uang untuk Resolusi Finansial 2021
Saat harga kebutuhan bulanan kian melambung, mengatur anggaran keluarga pun semakin penuh tantangan.
Tapi, sebagai ibu cerdas tentu kita tak boleh kehilangan akal. Mau bagaimana pun, kebutuhan keluarga harus tetap terpenuhi, bukan?Mungkin kita beranggapan bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok pasti akan membuat pengeluaran bulanan kita membengkak.
Baca Juga: 5 Kesalahan Finansial Ini Sering Dilakukan First Jobber, Bikin Nggak Pintar Atur Uang