Misalnya, soal menu sarapan, liburan terakhir, kondisi lingkungan rumah, lagu favorit, dan lain sebagainya.
Jangan lupa, kita harus memperhatikan gerakan dasar, ekspresi, dan intonasi suaranya.
Perhatikan gerakan mata dia, apakah menatap lawan bicara, melihat ke kanan, atau ke bawah saat menjawab pertanyaan-pertanyaan standar.
Lalu, apakah intonasi suaranya lebih tinggi atau lebih tenang.
2. Perhatikan perubahan perilaku
Setelah mengetahui gerakan dasar si dia, kita bisa memulai topik yang mungkin akan dijawab dengan kebohongan.
Apabila dia menunjukan perubahan gerakan, maka ada kemungkinan dia berbohong.
Misalnya, saat menjawab pertanyaan standar, dia lebih sering melihat ke kanan, tapi saat membahas topik yang dicurigai memicu kebohongan, dia tiba-tiba melakukan kontak mata langsung.
Kita memang sering mengangap bahwa orang yang berbohong sering menghindari kontak mata.
Menurut konsultan analisis perilaku, Scott Rouse mengatakan bahwa anggapan tersebut ternyata salah. Kenyataannya, kebanyakan pembohong sering menatap lawan bicaranya.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Belum Diizinkan di DKI Jakarta, Ini Penjelasannya