Lakukan Hal Ini Sebagai Orangtua dengan Anak Penyandang Disleksia

By Dionysia Mayang Rintani, Rabu, 6 Januari 2021 | 07:30 WIB
(ilustrasi) Hal yang perlu dilakukan orangtua dengan anak penyandang disleksia (istock)

NOVA.id – Pandemi covid-19 yang hingga kini masih berlangsung membawa banyak perubahan dalam hidup kita.

Berbagai tantangan baru muncul karena pandemi ini dan mengubah cara kita bekerja, belajar, dan menjalani kehidupan sehari-hari secara umum.

Terutama bagi kita yang telah memiliki anak, ada tuntutan baru untuk mencari cara asuh anak yang tepat sekaligus mengatasi masalah lain dalam perkembangan anak yang dipicu karena pandemi.

Baca Juga: Gejala Disleksia pada Anak Sekolah Dasar, Jangan Disepelekan!

Sementara, sekitar 10 persen dari populasi dunia menyandang disleksia, seperti yang dituturkan oleh Edmen Leong, Director of Specialised Educational Services of Dyslexia Association of Singapore (DAS).

“Dengan lingkungan inklusif dan campur tangan ahli pendidikan yang tepat, anak-anak tersebut dapat meraih keberhasilan dalam akademik dan berkontribusi di masyarakat dengan bakat mereka,” jelas Edmen.

Edmen melanjutkan, “Kami percaya bahwa setiap anak dengan disleksia memiliki potensi unik yang seringkali luput dari perhatian karena kurangnya pemahaman tentang disleksia.”

Baca Juga: Tanda dan Penanganan Disleksia pada Anak yang Perlu Kita Ketahui

“Untuk itu, diperlukan upaya untuk dapat memberikan dukungan yang tepat pada anak-anak dengan disleksia dan kesulitan belajar lainnya,” jelas Dr. Kristiantini Dewi, Presiden Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI).

Lalu, apakah orangtua dengan anak penyandang disleksia perlu memiliki kemampuan atau pengetahuan khusus?

Dr. Kristiantini menjelaskan bahwa pada dasarnya setiap orangtua berasal dan memiliki pengetahuan yang sama, yaitu tak banyak mengetahui soal disleksia.

Baca Juga: Idap Disleksia dan Tak Naik Kelas 2 Kali, Kini Deddy Corbuzier Justru Berpenghasilan Miliaran Rupiah Sebulan

Salah satu kegiatan Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI) (Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI))

“Bila ingin membantu anak-anak kita, maka Anda perlu membekali diri dengan segala hal yang berkaitan tentang disleksia. Anda harus berpartisipasi secara aktif,” jelasnya.

Walau ada gangguan belajar, bukan berarti kita bisa memaksimalkan kemampuan dan bakat buah hati kita.

“Kita harus paham bahwa disleksia pada dasarnya adalah masalah dalam membaca dan menulis. Saya mengajak para orangtua dengan anak penyandang disleksia, untuk fokus pada meningkatkan rasa percaya diri mereka,” tutur Edmen.

Baca Juga: Mengidap Disleksia, Nirina Zubir Punya Cara Sendiri untuk Mengatasinya

 

 

Edmen menjelaskan, “Kita perlu menempatkan diri dalam situasi mereka, sehingga lebih paham apa yang sedang anak-anak kita lewati dan butuhkan.”

DAS dan ADI sendiri merupakan dua organisasi berbeda, tapi begitu erat dan saling mendukung.

Tentu saja dalam masa pandemi ini DAS dan ADI melakukan beragam upaya untuk membantu orangtua dan guru dengan anak-anak penyandang disleksia.

Baca Juga: Tak Disangka Dua Anggota Kerajaan Inggris Ini Punya Masalah Disabilitas, Siapa?

“Berbagai macam acara yang tadinya kami selenggarakan secara offline, kami coba gelar dengan platform online. Kami alihkan kegiatan offline menjadi online, seperti seminar, simposium, asesmen, dan banyak kegiatan lain menjadi online,” jelas Dr. Kristiantini .

Dyslexia Association of Singapore (DAS) menyediakan beragam program untuk penyandang disleksia di Singapura (Dyslexia Association of Singapore (DAS))

Demikian pula dengan DAS, yang juga terus memberikan pelayanan terbaiknya melalui kegiatan online.

DAS sendiri telah hadir sejak 1991, menjadi badan layanan sosial dinamis yang menyediakan beragam program untuk penyandang disleksia di Singapura.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Akui Idap Disleksia, Kenali Gejalanya Pada Anak!

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)