Wajib Tahu, Ini Cara Pintar Atur Uang Bagi Kita yang Punya Gaji Harian

By Presi, Selasa, 12 Januari 2021 | 21:30 WIB
Wajib Tahu, Ini Cara Pintar Atur Uang Bagi Kita yang Punya Gaji Harian (Olezzo)

NOVA.id - Sebagian dari kita mungkin bekerja sebagai pekerja lepas atau freelancer.

Pekerjaan seperti freelancer, sopir ojek online, atau pemilik bisnis online membuat kita tak bisa mendapat gaji bulanan yang stabil seperti karyawan di suatu perusahaan.

Meski memiliki gaji yang tidak stabil, kita tetap harus pintar atur uang agar pengeluaran tak lebih besar dari penghasilan.

Baca Juga: Perempuan Bisa Menjadi Manajer Keuangan dalam Keluarga, Simak Tips dari Ahlinya

Lalu, bagaimana cara agar para penerima gaji harian bisa mengatur keuangan dengan baik?

Farah Dini Novita, CO-CEO dari konsultan keuangan Jouska Indonesia punya jawabannya.

Dikutip dari Tribunnews (27/06/2019), Farah menuturkan bagi mereka yang memiliki pemasukan harian sebaiknya memulai dengan membuat catatan arus kas.

Baca Juga: 6 Kebiasaan Belanja yang Harus Segera Dihentikan, Bikin Nggak Pintar Atur Uang

Pencatatan arus kas dimulai dengan membuat daftar pengeluaran wajib setiap bulan terlebih dulu.

Misalnya bayar listrik atau kontrakan, sehingga tahu total pengeluaran per bulan dan target uang yang harus dicapai.

“Sebelum isi bagian penghasilan, mereka isi dulu bagian pengeluaran."

Baca Juga: 3 Instrumen Terbaik untuk Simpan Dana Darurat dan Makin Pintar Atur Uang

"Dengan mereka tahu berapa pengeluaran setiap bulan mereka punya target berapa penghasilan yang harus mereka dapat secara harian,” kata Farah.

Pencatatan tersebut dapat membantu kita dalam membatasi pengeluaran yang tidak penting, seperti membeli barang yang tidak dibutuhkan.

“Kalau tanpa pos-pos itu uang itu habis, tendensinya untuk jajan. Nanti begitu dekat-dekat mau bayar listrik, kontrakan bingung mau ambil dari mana. Tapi kalau sudah sisihkan harian itu akan lebih baik lagi,” ungkap Farah.

Baca Juga: Ajukan Pinjaman Modal Usaha Lewat Fintech, Ini Langkah-Langkahnya

 

 

Setelah pengeluaran wajib sudah bisa diatasi, mulailah membuat daftar pengelolaan uang jangka panjang.

Itu artinya kita bisa merencanakan pengaturan uang untuk cicilan atau asuransi.

“Setelah itu baru masuk ke pengeluaran sekunder cicilan dan asuransi karena kan kita bukan hanya hidup hari ini,” papar Farah.

Baca Juga: Bantu UMKM Beradaptasi dengan Perilaku Konsumen, QuickQRIS Diluncurkan

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)