Pilih Lokal Aja: Kisah Mega Puspita Berhasil Bawa Studio Dapur Sampai New York

By Tentry Yudvi Dian Utami, Kamis, 25 Februari 2021 | 09:32 WIB
Ini Kisah Mega Puspita Berhasil Bawa Studio Dapur Sampai New York (STUDIO DAPUR)

NOVA.id  -Sejak dulu anyaman bambu memang dipakai untuk peralatan dapur, tapi sayangnya desain anyaman bambu masih terlihat kurang menarik untuk generasi milenial.

Berangkat dari masalah inilah, Mega Puspita sebagai owner dari Studio Dapur menghadirkan produk anyaman bambu dengan desain unik dan modern.

“Kami memang sengaja menghadirkan desain modern ini, soalnya kalau enggak didesain seperti sekarang. Itu juga akan susah. Jadi, saya dan tim selalu berpikir untuk menghadirkan inovasi baru. Misalnya, kaya anyaman untuk lampu. Itu unik, kan,” jelasnya.

Baca Juga: Festival Pilih Lokal Aja: La Dame in Vanilla Hanya Gunakan Media Sosial Gratis Ini Saat Mengembangkan Usahanya

Ini Kisah Mega Puspita Berhasil Bawa Studio Dapur Sampai New York (STUDIO DAPUR)

Mega juga menghadirkan beragam anyaman yang bisa menjadi solusi kehidupan kita di rumah.

Mulai dari tempat madu, penutup lilin, tudung saji, sampai wadah bumbu dapur.

Saking uniknya, Studio Dapur pun diundang untuk mengikuti pameran Internasional seperti New York Now 2019, Design Talents Ambiete di Jerman 2019, dan Next Talents Ambiete Jerman 2020.

Nah, bagaimana kisah Studio Dapur ini bisa sampai luar negeri?

Selamatkan Penrajin

Studio Dapur ini bermula saat Mega datang ke Singaparna, Tasikmalaya pada 2016 lalu.

Di situ, dia melihat kondisi mengkhawatirkan dari perajin anyaman dan kebun bambu. Dari ceritanya, kebun bambu di sana sudah banyak dijadikan pemukiman.

“Padahal bambu bisa memberikan menghasilkan oksigen. Dan, saya lihat, perajin ini bisa memanfaatkan bambu lebih bermanfaat. Cuma ya, saya mikir gimana bisa jualan,” ujar Mega.

Baca Juga: Festival Pilih Lokal Aja: Ini 3 Penyebab Utama yang Membuat Bisnis Kita Berhenti di Tengah Jalan

Berbekal modal Rp12 juta, Mega merombak desain anyaman bambu lebih berkualitas dan modern.

Proses pembuatan anyaman di Studio Dapur juga bisa memakan waktu sampai dua minggu. Sebab, rupanya untuk mengeluarkan warna bambu yang cerah butuh waktu lama.

“Kebetulan penrajin bisa pakai teknik laminasi pigura jadinya membuat produk lebih modern. Modal awal gitu untuk bikin produk, terus menggaji perajin. Karena kan, selama ini upah perajin belum baik,” jelasnya.

Ikut Bazaar

Soal pemasaran, Mega rupanya rajin mengikuti pameran di Indonesia. Di sinilah, Mega bertemu dengan pembeli dari negara asing. Pameran ini membantu Mega untuk bertemu dengan pembeli dari negara asing.

Tak disangka, rupanya banyak orang suka dengan produknya sehingga membuat Studio Dapur pun sekarang sudah bisa ekspor di beberapa negara seperti Australia, Korea, Jepang, dan Amerika.

Baca Juga: Pilih Lokal Aja: Rekomendasi Fashion dengan Teknologi Anti Bau

Ini Kisah Mega Puspita Berhasil Bawa Studio Dapur Sampai New York (STUDIO DAPUR)

“Sebulan itu kita kurang lebih bisa habis 400-600 buah produk per bulannya,” jelasnya.

Selain pameran, Studio Dapur juga sudah menggunakan Instagram Shop, Tokopedia, dan Shopee untuk jualan online.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)