Dr.Gabriel menyimpulkan bahwa para wanita menjadi lebih kasar satu sama lainnya jika dibandingkan dengan sikap wanita terhadap pria atau bahkan pria terhadap pria dalam hubungan pekerjaan.
Sebenarnya, sindrom "Queen Bee" ini sudah diteliti sejak tahun 1973.
Audrey Nelson, seorang psikolog berpendapat bahwa sindrom ini terjadi pada wanita yang memiliki otoritas untuk memperlakukan rekan kerja atau bawahannya yang juga wanita dengan lebih kritis.
Sindrom ini dapat mengukuhkan kecemerlangan karir seorang wanita dan menolak wanita lain untuk mencapai kesetaraan karier.
Namun demikian, perusahaan yang memiliki pemimpin wanita dengan sindrom "Queen Bee" berisiko mengalami banyak masalah.
Perusahaan berpeluang kehilangan pegawai wanita karena adanya hubungan sosial yang buruk di lingkungan kerja.
Baca Juga: Agar Tetap Stylish dan Sehat, Yuk Ikuti 6 Tips Mix and Match Baju Buat Ngantor saat New Normal Ini!