NOVA.id – Bagi mayoritas pasangan, mendiskusikan keuangan dengan calon suami atau istri rasanya tidak nyaman, ya?
Banyak faktor yang membelakanginya, misalnya pemikiran konservatif mengenai keuangan, seperti tabu atau sebagai tanda kalau masing-masing pasangan tidak saling percaya.
Padahal, ketika kita membangun sebuah hubungan yang serius dan memiliki rencana untuk bersama-sama naik ke jenjang berikutnya, artinya harus serba terbuka diri kita.
Mulai dari kebiasaan buruk, kebiasaan baik, hal-hal yang tidak disukai, dan hal yang tidak disukai.
Termasuk juga dengan kondisi keuangan, mulai dari tanggungan, penghasilan, jumlah utang, dan hal lainnya.
Padahal menurut perencana keuangan Finansialku Rista Zwestika Reni, CFP ketika membahas keuangan dengan calon pasangan suami atau istri, masing-masing bisa mengerti permasalahan keuangan dan kemudian bisa sama-sama mencari jalan keluarnya.
Baca Juga: Perempuan Bisa Menjadi Manajer Keuangan dalam Keluarga, Simak Tips dari Ahlinya
Bukan hanya itu, ada beberapa benefit dan dampak positif yang akan didapatkan kalau masing-masing pasangan mau terbuka mengenai masalah keuangan mereka, seperti berikut ini.
- Saling terbuka satu sama lain. Tidak ada kecurigaa, dan tidak ada kesempatan untuk menipu pasangan.
- Menghindari pertengkaran akibat uang, yang biasanya dimulai dari hal kecil yang pernah disembunyikan atau tidak diutarakan.
- Menghasilkan lingkungan yang positif dan memberikan contoh baik untuk anak-anak dalam hal finansial.
- Menentukan segalanya bersama-sama dengan pasangan.
- Tujuan keuangan keluarga bisa lebih cepat tercapai dan terbentuk karena sudah memahami tugas masing-masing.
Baca Juga: Farfale Schotel, Ide Bisnis Rumahan Mudah dengan Untung Berlimpah
Sementara itu, ada beberapa dampak atau risiko yang dihadapi oleh setiap pasangan jika sejak awal tidak terbuka secara finansial sebelum menikah.
- Tidak ada keterbukaan dan kejujuran.
- Munculnya kecurigaan dari masing-masing pasangan.
- Bisa terjadinya selingkuh uang atau selingkuh hati.
- Akan sering terjadi percekcokan atau keributan dalam rumah tangga.
- Tidak punya tujuan keuangan dan tujuan masa depan yang jelas.
Baca Juga: Jaga Keuangan Tetap Stabil, Begini Cara Mengelola Keuangan bagi Pasangan Muda
Permasalahan Dasar
Bicara mengenai finansial keluarga, maka tidak akan pernah lepas dari pembahasan soal income istri yang lebih besar daripada suami.
Lagi pula fokus utama dalam sebuah keluarga yaitu bersama-sama membangun kesejahteraan keluarga.
Baca Juga: Penuhi Segera Tiga Sumber Pendapatan Ini agar Keuangan Keluarga Aman!
Permasalahan ini biasa akan muncul keributan antar pasangan, terutama pada pihak suami yang merasa terintimidasi.
Daripada fokus pada hal-hal yang negatif, mengapa tidak fokus saja pada memanfaatkan rezeki ini untuk mengejar kesejahteraan keluarga, misalnya :
- Masing-masing pasangan wajib ada keterbukaan.
- Membuat anggaran dan tujuan keuangan bersama-sama.
- Membuat kesepakatan bersama mengenai masing-masing peran dalam keluarga.
Jika pasangan menikah adalah tim bukan lah lawan yang harus dimenangkan.
Baca Juga: Jangan Ditunda Lagi, Ini 6 Tips Atur Keuangan Keluarga agar Tak Bangkrut di Masa Pandemi
Belum Terlambat
Bagi Sahabat NOVA dan pasangan yang merasa sedang berada dalam keadaan tersebut, tidak ada kata terlambat jika kita ingin berubah.
Masih ada waktu dan jalan untuk memperbaikinya. Lebih cepat lebih baik, dan mengingat kalau orang tentu pernah memiliki masalah.
Segala sesuatunya memang membutuhkan uang.
Baca Juga: Atur Keuangan Keluarga Selama Pandemi, Ini Cara yang Dilakukan Kunto Aji
Maka perlu dilakukan perubahan dalam mengelola keuangan dan keterbukaan keuangan serta kejujuran adalah salah satu pondasi terpenting dalam sebuah perencanaan keuangan.
Terutama, bagi kita yang bingung harus memulai dari mana, dan bagaimana caranya meluruskan kembali benang kusut yang terlalu lama didiamkan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Meike Isa Alma Sitompul, Finansialku