Dukung Pencegahan Stunting di Indonesia, Sasa Gandeng Rotary Club

By Tentry Yudvi Dian Utami, Selasa, 4 Mei 2021 | 11:14 WIB
()

NOVA.id - Masalah stunting di Indonesia memang kian mengkhawatirkan.

Menurut World Health Organization (WHO), stunting merupakan kegagalan pertumbuhan dan perkembangan, yang dialami anak-anak akibat asupan gizi yang tidak mencukupi dalam jangka waktu yang lama.

Anak-anak yang mengalami stunting, terutama pada usia dini, juga dapat mengalami keterbelakangan pada organ lain, termasuk otak.

Pada tahun 2013, sekitar 37% atau 9 juta anak balita di Indonesia mengalami stunting.

Hal ini membuat Indonesia menjadi negara keempat dengan angka stunting tertinggi di dunia.

Baca Juga: Ramadan Mubarak Moment of Faith Digelar di AEON Mall BSD City

Kemudian dari 10 Negara ASEAN, Indonesia menempati urutan ketiga dengan angka stunting tertinggi.

Menurut Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan 2019, angka prevalensi anak pendek di bawah 5 tahun di Indonesia mencapai 27,7%. Artinya, 28 dari 100 anak hidup dengan masalah ini.

Diperkirakan setiap dolar AS yang dihabiskan untuk mengurangi stunting akan menghasilkan keuntungan ekonomi sebesar US$48.

Oleh sebab itu, PT Sasa Inti berhasil meraih 1 juta dukungan dalam petisi Gerakan Indonesia Lebih Sehat bersama Sasa Tepung Bumbu Bervitamin.

Gerakan ini dicanangkan untuk mengajak seluruh komponen masyarakat Indonesia untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat.

Ini merupakan wujud nyata dan dukungan Sasa dalam upaya mengakhiri kondisi malnutrisi pada masyarakat Indonesia dalam upaya pencapaian Indonesia Emas 2045.

Sebagai tindak lanjut Petisi Gerakan Indonesia Lebih Sehat bersama Sasa Tepung Bumbu Bervitamin, Sasa mendonasikan Rp 200 juta kepada Rotary Club yang bergerak untuk pemberantasan stunting.

Baca Juga: Jawab Kebutuhan Konsumen, IUIGA Resmikan Gerai ke-4 di Lippo Mall Puri