Ia melanjutkan, “Hasilnya, 43% mengalami maskne, 28% mengalami dermatitis seboroik, 18% mengalami dermatitis akibat friksi, 16% mengalami dermatitis kontak, dan sisanya mengalami cheilitis, serta non spesific erythema.”
Walau tidak ada penelitian khusus di Indonesia, namun dr. Tyas meyakini bahwa kondisi serupa terjadi juga di Indonesia.
Fenomena munculnya jerawat di area yang tertutup masker (biasanya ada di kedua pipi, dagu dan rahang) bukan tanpa sebab.
Baca Juga: 5 Alasan Kita Harus Stop Keringkan Wajah Pakai Handuk, Ini Solusinya!
“Ketika dalam waktu yang lama menggunakan masker, uap udara dari nafas, suhu tubuh dan keringat akan menyebabkan kelembapan, squalene meningkat dan merangsang kelenjar sebum yang menghasilkan banyak minyak,” jelasnya.
Apalagi jika kulit wajah kotor dan bercampur sel kulit mati, maka akan sangat mudah menyumbat pori-pori kulit.
Kondisi ini akan merangsang kolonisasi dari bakteri C.acnes di kulit.
Baca Juga: Wajah Tiba-Tiba Banyak Berjerawat? Segera Atasi dengan 5 Cara Ini