NOVA.id - Latte factor adalah pengeluaran uang diperuntukkan untuk hal-hal kecil, tapi karena terlalu sering akan menjadi besar tanpa kita sadari sehingga justru menjadi penyebab tekornya kondisi keuangan.
Konsep ini merupakan bagian dari The Latte Factor, yang dipopulerkan oleh David Bach.
Pada dasarnya, konsep yang diangkat oleh Bach dalam teorinya cukup sederhana, kalimat “latte” diartikan dari kebiasaan ngopi pada remaja atau dewasa di caffe atau coffee shop setiap hari tanpa sadar lama-lama menguras isi kantong.
Contoh gambaran dari pengeluaran latte factor, berikut ini:
- Kebiasaan nongkrong di coffee shop, pengeluaran sekali ngopi per orang saja sehari dapat menghabiskan sebesar Rp30 ribu. Jika, dilakukan 30 hari maka biaya ngopi dalam sebulan dapat menghabiskan 900 ribu rupiah.
- Biaya transfer antar bank, juga termasuk latte factor loh.
- Belanja di luar kebutuhan pokok seperti baju, makeup.
- Taksi online.
- Membeli rokok.
- Sering ngemil atau jajan jajanan ringan.