Menurutnya, mungkin saja, para pembuat tabir surya tanpa sadar menggunakan pelarut yang terkontaminasi di dalam beberapa produk mereka.
"Dalam kasus ini tampaknya benar-benar menjadi masalah kontaminan manufaktur, bukan masalah inheren dengan tabir surya," ungkap dia.
"Tapi karena orang-orang masih harus terus menggunakan tabir surya, maka pesan ini penting untuk disebarkan," tandasnya.
Baca Juga: Rasakan Manfaat DNA Salmon untuk Kecantikan Kulit Kita dengan Cara Ini
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)