NOVA.id - Akhir-akhir ini reksadana semakin dilirik sebagai salah satu produk investasi yang menawarkan keuntungan jangka panjang untuk menjaga kondisi keuangan.
Selain cocok untuk investor pemula, investasi reksadana juga bisa jadi awal diversifikasi portfolio investasimu.
Terlebih lagi saat ini sudah ada banyak aplikasi finansial yang memudahkan kamu untuk mulai investasi reksadana dengan mudah, seperti Pluang contohnya.
Baca Juga: Investasi Emas Online Cocok Dilakukan Saat Pandemi, Ini Alasannya
Kamu sudah bisa investasi reksadana dengan minimum pembelian serendah Rp15.000 saja.
Selain itu ada manajer investasi yang siap membantu kamu untuk mengelola dana investasi sehingga menurunkan resiko dan menjaga imbal hasil terbaik untukmu.
Namun untuk mendapatkan untung maksimal dari investasi ini, kamu harus mengenal dulu berbagai jenis reksadana agar dapat memilih yang paling sesuai dengan keadaan keuangan, kemampuan dan juga tujuan investasi.
Baca Juga: 4 Tips Siapkan Biaya Pendidikan Anak dengan Investasi Emas Online
Berikut ada berbagai jenis reksadana yang bisa dipilih sebagai produk investasi yang sesuai dengan kondisi keuanganmu.
Reksadana pasar uang
Jenis reksadana ini adalah investasi dalam bentuk instrumen pasar uang, seperti sertifikat deposito, deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), obligasi berjangka kurang dari satu tahun dan instrumen investasi pasar uang lainnya.
Reksadana ini cocok bagi tujuan investasi jangka pendek karena jangka waktunya kurang dari satu tahun.
Ini juga jadi jenis reksadana dengan profil resiko paling rendah dan imbal hasil yang juga rendah. Reksadana ini cocok bagi kamu yang punya tujuan investasi untuk menjaga likuiditas aset.
Baca Juga: Investasi Emas Online Bisa Lancar Jika Gaji Dialokasikan ke 3 Hal Ini
Reksadana pendapatan tetap
Ini merupakan salah satu jenis reksadana yang populer di kalangan investor.
Meski resikonya lebih tinggi dari reksadana pasar uang, namun reksadana ini dapat menghasilkan tingkat imbal balik yang stabil dengan resiko yang kecil.
Dalam reksadana pendapatan tetap, uangmu akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam bentuk obligasi atau surat utang milik pemerintah atau swasta dengan persentase minimal 80%.
Sisanya akan dialihkan pada instrumen lain misalnya pasar uang. Reksadana ini cocok untuk investasi jangka pendek dalam waktu 1-3 tahun.
Baca Juga: 12 Aplikasi Investasi Emas Online yang Bikin Makin Cuan, Cek di Sini!
Reksadana campuran
Jenis reksadana yang satu ini akan menginvestasikan uangmu ke dalam kombinasi instrumen investasi saham dan juga obligasi.
Reksadana model ini punya tingkat return dengan persentase tinggi dan juga resiko yang tinggi pula.
Reksadana jenis ini cocok bagi kamu yang ingin mendapatkan keuntungan dari pasar saham dengan tidak meninggalkan pasar obligasi yang juga sama-sama menawarkan keuntungan.
Reksada ini cocok untuk kamu yang tujuan investasi jangka menengah atau lebih dari 3 tahun.
Baca Juga: Investasi Emas Online Cocok Dilakukan Saat Pandemi, Ini Alasannya
Reksadana saham
Reksadana yang satu ini adalah reksadana dengan profil resiko paling tinggi namun memiliki return yang tinggi pula.
Hal ini mengingat harga saham dapat sangat fluktuatif.
Jenis reksadana ini akan menginvestasikan minimal 80% uangmu ke dalam bentuk saham. Reksadana ini merupakan investasi jangka panjang atau lebih dari 5 tahun untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
Keempat jenis reksadana di atas merupakan reksadana terbuka yang paling populer dipilih oleh para investor.
Dengan penjelasan di atas, kamu bisa memilih mana jenis reksdana yang paling cocok untukmu.
Baca Juga: Simak, Begini Langkah dan Cara Investasi Emas Online di DANA eMAS
Yang terpenting adalah menentukan tujuan investasi terlebih dahulu agar bisa memilih produk atau jenis reksadana yang tepat.
Selain itu penting pula untuk mengetahui manajer investasi yang mengelola, bank kustodian serta biaya-biaya terkait agar investasi kamu berjalan lancar.
Jangan lupa untuk memilih perusahaan penyedia layanan reksadana yang sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)