RSIA Bina Medika Ungkap Langkah Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

By Yunus, Jumat, 11 Juni 2021 | 16:32 WIB
RSIA Bina Medika komitmen menekan angka kematian ibu dan bayi. (DOK. PRIBADI)

NOVA.id – Tingkat kesehatan ibu dan anak jadi perhatian serius di masa pandemi, terutama bagi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bina Medika Bintaro, Tangerang Selatan.

Berbagai cara dilakukan agar angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan.

Itu sebabnya, bertepatan dengan perayaan ulang tahun RSIA Bina Medika, mereka mengungkap langkah untuk menekan angka kematian ibu dan bayi.

Baca Juga: Usai Lahirkan Anak Pertama, Paula Verhoeven Langsung Dihadiahi Kejutan Mobil Mewah oleh Baim Wong!

Terutama di masa pandemi Covid-19 belakangan ini.

Hal ini diungkapkan Direktur RSIA Bina Medika, Irma Rismayanty, yang selama ini berkeputusan tidak menerima rujukan pasien Covid-19.

Selain itu, pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat demi keselamatan ibu dan buah hatinya.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Layanan Kesehatan dengan Teknologi Terkini untuk Keluarga

"Walaupun kami tidak menerima pasien rujukan Covid, tapi jika ada ibu hamil terkena covid dan saat datang sudah pembukaan, maka tidak boleh (langsung) dirujuk,” kata Irma.

Pada kondisi itu, menurut Irma, mereka harus menyelamatkan ibu dan bayi dengan prokes ketat, serta menggunakan ruang isolasi untuk emergency.

“Setelah bayi lahir, barulah pasien yang merupakan ibu atau bayi dirujuk ke rumah sakit yang menerima pasien Covid-19," jelas Irma, saat syukuran dan santunan sosial dalam HUT ke-1 RSIA Bina Medika, Selasa (8/6).

Baca Juga: Ibu Hamil Alami Keguguran Lebih dari Satu Kali, 6 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Tanpa bermaksud promosi, Irma menyebut RSIA Bina Medika bisa jadi pilihan bagi ibu-ibu yang ingin melahirkan di rumah sakit yang memiliki langkah penanganan ketat terhadap Covid-19.

Irma mencontohkan, setiap ibu hamil yang menghadapi proses melahirkan akan diberikan tes PCR secara rutin, mulai usia 37-38 minggu secara berulang.

Tersedia juga swab antigen untuk pasien, yang hasilnya bisa ditunggu.

Kata Irma, “Kami edikasi dokter dan pasien agar jangan sampai terkena Covid-19, tentuntya kita sama-sama berjuang (bebas dari Covid-19).”

Sementara Suhara Manullang, Staf Khusus Bidang Kesehatan Kota Tangsel, menyebut RSIA Bina Medika jadi indikator dan acuan dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.

Suhara menyebut bahwa prosedur tetap alias protap bagi ibu hamil yang akan bersalin tidak bisa dikompromikan.

Baca Juga: Selamat! Fitri Tropica Lahirkan Putri Pertama Sada Amina Hanara di RSIA Bunda

Sementara di sisi lain, tindakan persalinan boleh dibilang tidak kenal waktu, sehingga perlu disiapkan juga layanan swab antigen yang bisa langsung ketahuan hasilnya.

“RSIA Bina Medika punya kekhususan tanpa mengurangi SOP yang ada, sehingga masyarakat punya satu jaminan ketersediaan pelayanan," tukas koordinator Rumah Lawan Covid-19 ini.

Selain dari sisi medis, RSIA Bina Medika juga memperbaharui sistem registrasi yang dapat diakses di manapun dengan konsep self registration.

RSIA Bina Medika juga diketahui mulai menerapkan pelayanan tanpa plastik (pasien akan mendapatkan tas atau membawa paper bag dari rumah.

Pasien, staf, dan dokter di rumah sakit membawa tumbler atau botol minum dan tempat makan dari rumah, sebagai upaya mengurangi sampah plastik di rumah sakit.

Untuk rencana ke depan melalui ruang rawat inap, kami akan menyediakan tumbler khusus dan tempat makan yang dapat dibersihkan kembali untuk mengurangi sampah plastik, demi masa depan anak dan cucu kita nanti," tutup Helky Nugroho, Head of Marketing RSIA Bina Medika. 

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)