2. Risiko terkena kanker meningkat
Menurut American Institute for Cancer Research (AICR), tidak ada makanan yang dapat melindungi kita dari kanker — tetapi pola makan yang dipenuhi dengan makanan nabati dapat membantu menurunkan risiko kanker.
“Antioksidan seperti vitamin E, vitamin C, dan karotenoid dapat mengurangi risiko kanker dengan melindungi sel sehat dari radikal bebas,” kata Moore.
“Karotenoid — pigmen termasuk beta-karoten, yang dapat ditemukan dalam bayam, sayuran berdaun gelap lainnya, buah oranye tua, ubi jalar, labu, dan wortel — dapat melindungi kita dari kerusakan sel dan telah dikaitkan dengan tingkat kanker yang lebih rendah,” sambungnya.
Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak lemak telah dikaitkan dengan kanker. Jadi mengganti makanan tidak sehat dengan diet tinggi buah-buahan dan sayuran akan menurunkan risiko kita terkena kanker.
Baca Juga: 6 Dampak Buruk Diet Tanpa Karbohidrat, Bisa Alami Sembelit Hingga Tingkatkan Risiko Kanker Usus
3. Berat badan bertambah
Jika kita tidak makan buah dan sayuran, kita mungkin malah mengonsumsi makanan berkalori tinggi dan berlemak tinggi.
Peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health menemukan bahwa semakin banyak buah dan sayuran yang kita makan, semakin sedikit berat badan kita, kecuali sayuran kita makan sayuran bertemung bertepung (kentang, kacang polong, dan jagung).
“Seringkali diet yang mengandung makanan dengan kepadatan energi yang tinggi — yang berarti lebih banyak kalori per gram — menyebabkan makan berlebihan dan penambahan berat badan,” kata Moore.
“Buah dan sayur rendah kalori dan rendah kepadatan energinya. Oleh karena itu, seseorang dapat makan lebih banyak dan merasa lebih puas dengan lebih sedikit kalori," sambungnya.
Baca Juga: Tya Ariestya Sebut Sayur Bisa Ganggu Diet, Ini Penjelasan Dokter Gizi