NOVA.id - Belum lama ini viral video di TikTok yang berisi rincian biaya pendidikan Maudy Ayunda hingga jenjang S2.
Dalam video itu, terlampir rincian biaya pendidikan Maudy Ayunda sesuai dengan nama sekolah dan universitas.
Mengetahui hal itu, ibu Maudy Ayunda, Mauren Jasmedi angkat bicara.
Baca Juga: Maudy Ayunda Pakai Kebaya dan Batik Saat Wisuda, Desainer Ungkap Maknanya
Melalui unggahan di Instagram, Sabtu (10/07), Mauren mengatakan keputusannya menyekolahkan anak di sekolah internasional adalah karena ia kecewa dengan materi pembelajaran di sekolah kurikulum nasional.
"Saya kecewa atas materi pembelajaran kala itu, di mana murid diminta menghapal nama nama kecamatan di Jakarta dan materi-materi hapalan lain yang saya anggap kurang tepat," tulisnya.
Mauren pun memilih untuk mencari sekolah lain.
Baca Juga: Bangga! Maudy Ayunda Sudah Lulus dari S2 di Stanford University
"Di pertengahan kelas 2 SD, sulungku mantap merelakan sekolah lamanya, yang memberinya lebih banyak fasilitas dan berhalaman luas, demi sekolah barunya, yang walau kecil namun telah mampu mencuri hati kami teramat dalam," tulis Mauren lagi.
Mauren mengatakan, anaknya menempuh pendidikan di sekolah itu hingga lulus SMP.
Tidak seperti yang ditebak banyak orang, biaya sekolah internasional Maudy ini tak semahal yang ramai dihitung di media sosial.
Baca Juga: Ucapan Syukur Maudy Ayunda Masuk Dalam Daftar 30 Under 30 Forbes Asia
Pasalnya, saat Maudy pindah, sekolah itu masih terbilang baru, dan Maudy merupakan angkatan kedua.
"Bicara soal uang sekolah, SD yg saat itu baru punya 2 angkatan belumlah pede membandrol harga mahal seperti sekarang," jelas Mauren.
Namun kini, sekoah tersebut sudah menjadi yang terfavorit di Jakarta.
Saat SMA, Maudy yang sudah memiliki sekolah incaran berinisiatif ingin membayar sekolah sendiri karena sudah memiliki penghasilan di dunia hiburan.
Karena tidak tega, Mauren akhirnya memberikan pilihan untuk menjual mobil antar jemput, dengan konsekuensi, Maudy dan adiknya harus naik bis saat sekolah.
"Dan mereka pun menyetujui pilihan itu. Selama SMA kubiarkan anak-anak naik bis jemputan sekolah setiap hari dari Bintaro ke Kemang," kenang Mauren.
Baca Juga: Berdarah Blasteran Bule Belanda, Anak Laki-Laki Maudy Koesnaedi Bangga Jadi Paskibraka
Lebih lanjut, Mauren pun berpesan tentang pertimbangan orangtua menyekolahkan anaknya di sekolah internasional.
"Apakah harus Sekolah International? Tentu tidak," tulisnya.
"Tapi kalau keputusan yang diambil tersebut berbuah lebih banyak pembelajaran kehidupan, layak diperjuangkan bukan?" pungkasnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)