Obesitas di masa anak-anak membuat anak berisiko terkena masalah kesehatan fisik dan mental seperti diabetes tipe 2, sindrom metabolik, kolesterol tinggi dan tekanan darah rendah, asma, gangguan tidur, penyakit hati, patah tulang, harga diri rendah dan menjadi korban perundungan, serta depresi.
Peneliti berusaha mencari tahu pemikiran orangtua terhadap kondisi anak mereka, apakah memiliki berat badan dibawah normal, berat badan sehat, atau kelebihan berat badan.
Dalam studi ini peneliti menggunakan metode pengukuran objektif untuk memprediksi bagaimana persepsi orangtua dalam mengidentifikasi risiko yang dihadapi anak-anak mereka.
Baca Juga: Keliru, Anak Gemuk Ternyata Bukan Karena Keturunan Melainkan Karena Hal Ini!
Lalu, peneliti juga membagikan kuesioner kepada hampir 3.000 orangtua anak berusia antara 4-5 tahun dan 10-11 tahun.
Hasilnya, sekitar 31 persen orangtua meremehkan kondisi berat badan anak.
Selain itu, orangtua yang melebih-lebihkan kondisi berat badan anak kurang dari satu persen.
Baca Juga: Makan Malam Bisa Sebabkan Obesitas Jika Melanggar Ketentuan Ini