NOVA.id - Investasi emas masih menjadi favorit, termasuk kita yang ingin lebih pintar atur uang karena rendah risiko dan harganya yang cenderung meningkat setiap tahunnya.
Saat ini, terdapat banyak jenis investasi emas yang bisa kita pilih, mulai dari logam mulia, perhiasan emas, hingga koin emas dinar.
Mungkin investasi emas logam mulia dan perhiasan emas sudah tidak asing di telinga kita. Namun, bagaimana dengan koin emas dinar?
Baca Juga: Agar Investasi Tetap Cuan, Begini Cara Merawat Perhiasan Emas
Diketahui, belakangan ini sudah banyak orang Indonesia yang mulai berinvestasi dalam bentuk koin emas dinar.
Sejatinya dinar ialah koin atau keping emas yang sering dipakai sebagai alat transaksi di zaman dulu.
Hingga kini, di sejumlah negara, khususnya negara-negara Timur Tengah, koin emas dinar masih populer digunakan sebagai alat transaksi.
Baca Juga: Jangan Asal Beli, Teliti Kadar Perhiasan Emas agar Investasi Bisa Untung
Bahkan, meski kini lebih sering digunakan sebagai salah satu alat investasi emas, ada pula yang menggunakan koin emas dinar untuk mahar pernikahan, hadiah, hingga pembayaran zakat.
Lantas, apa saja keuntungan dan kerugian jika memutuskan investasi koin emas dinar?
1. Keuntungan investasi koin emas dinar
Melansir Tabloid Nova Edisi 1739, keuntungan investasi koin emas dinar yang pertama ialah bentuk dan desainnya.
Baca Juga: 3 Tips Menjual Emas Perhiasan, Dijamin Investasi Tak akan Merugi!
Bukan hanya bentuknya yang berbeda dengan emas batangan atau logam mulia, pada koin emas dinar juga terukir desain yang unik dan menarik.
Jika Sahabat NOVA tertarik investasi emas dalam bentuk ini, salah satu produsen koin emas dinar di Indonesia yakni PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam.
Dinar Antam terdiri dari dua jenis, yakni dinar Au 91,7 persen atau dinar dengan kandungan emas 91,7 persen (22 karat).
Baca Juga: Ini Kelebihan dan Kekurangan Investasi Emas Perhiasan, Yuk Pahami!
Di samping itu, ada pula dinar fine gold 99,99 persen atau dinar dengan kandungan emas 99,99 persen (24 karat).
Soal beratnya, tersedia dari bobot 1 dinar (4,25 gram), 1/2 dinar, 1/4 dinar, 2 dinar, dan 4 dinar.
Jika ingin menjualnya kembali, caranya pun cukup mudah. Kita bisa jual lagi ke Antam atau tempat lain dengan mekanisme buyback dengan harga pada hari transaksi.
Baca Juga: Mau Investasi Emas Online? Simak 3 Tips Investasi Era Digital ala Dosen UNS
Tenang saja, selain ke Antam, kita juga bisa menjualnya di toko-toko emas biasa, kok.
Namun, jika ingin mendapat untung lebih, kita bisa menjual dinar pada komunitas atau kalangan tertentu sesama pengguna dinar karena harga jualnya bisa tinggi, lo!
Kalau begitu banyak keuntungan investasi koin emas dinar, bagaimana dengan kerugiannya?
Baca Juga: Tips Investasi Emas Online: Ini Alasan Emas Dianggap Aset Safe Haven
2. Kerugian investasi koin emas dinar
Rupanya karena koin emas dinar termasuk dalam emas logam mulia, pergerakan harga emas akan menjadi acuan nilai investasi koin dinar.
Meski begitu, sayangnya pajak yang dikenakan pada dinar jauh lebih tinggi dibandingkan dengan emas batangan.
Bahkan, ternyata di Indonesia, dinar dianggap pemerintah sebagai perhiasan, sehingga dikenakan pajak sebesar 10 persen.
Sementara pajak emas batangan hanya sebesar 0,45 persen bagi investor yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Baca Juga: Mau Investasi dengan Modal Receh? Coba Investasi Emas Online
Sedangkan bagi investor yang tidak memiliki NPWP pajak emas batangan sebesar 0,90 persen.
Hal ini disebabkan produksi dinar cukup tinggi karena dibuat untuk barang koleksi atau sebagai benda seni yang memiliki nilai lebih sebagai investasi.
Makanya harga dinar lebih mahal dibandingkan dengan emas batangan dengan berat dan kandungan emas yang sama.
Nah, kalau begitu, Sahabat NOVA tertarik investasi emas dalam bentuk yang mana?
Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul Keuntungan dan Kerugian Investasi Koin Emas Dinar, Harga Jual Tinggi!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)