3 Fase DBD yang Harus Diketahui, Begini Gejala dan Penanganannya

By Presi, Rabu, 1 September 2021 | 00:00 WIB
Ilustrase fase demam berdarah dengue (DBD) (Pixabay.com)

NOVA.id - Seseorang bisa terkena demam berdarah dengue (DBD) karena terinfeksi virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Jika sudah terkena gigitan nyamuk tersebut, kita akan mengalami perjalanan demam yang naik turun, atau biasa disebut dengan siklus pelana kuda.

Penderita DBD biasanya melalui tiga fase penyakit sejak kemunculan gejala pertama sampai dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Cegah Bahaya DBD, Ini 6 Tanaman Pengusir Nyamuk Demam Berdarah

Siklus demam berdarah ini menandakan bahwa tubuh penderita sedang berperang melawan virus dengue yang dibawa oleh nyamuk.

Dikutip dari Kompas.com, berikut ini 3 fase demam berdarah yang harus kita ketahui.

Pahami tiga fase ini agar kita bisa menghindari segala kemungkinan terburuk yang disebabkan DBD.

Baca Juga: DBD Bisa Sebabkan Kematian, Ini Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai

1. Fase demam

Fase demam ini berlangsung pada hari pertama sampai ketiga setelah kita terinfeksi vidur dengue.

Pada fase ini, kita akan mengalami demam hingga 39-40 derajat Celcius.

Ada juga gejala lainnya, seperti mual, muntah, nyeri, ngilu sendi, sakit kepala, dan ruam kemerahan di kulit.

Jika Sahabat NOVA mengalami ini, pastikan banyak minum agar tidak dehidrasi.

Selain itu, pastikan juga frekuensi buang air kecil.

Pastikan setidaknya tiap enam jam sekali untuk mengetahui kecukupan cairan.

Baca Juga: Bisa Diamati Langsung, Ini Ciri-Ciri Nyamuk Demam Berdarah yang Bahaya

2. Fase kritis

Fase kritis terjadi pada hari ketiga sampai hari kelima dan di sini demam justru turun.

Apabila mengalami demam dengue (DD), kondisi akan membaik, di mana lemas berkurang, nafsu makan dan minum membaik, dan sudah bisa aktif kembali.

Namun, jika yang dialami adalah DBD, fase ini akan terjadi kebocoran plasma yang harus dipantau dengan ketat.

Hal itu bisa dilihat jika kita mengalami muntah terus menerus, mimisan, pembesaran organ hati, atau nyeri perut tak tertahankan.

Jika mengalami fase ini, maka perawatan di rumah sakit adalah solusinya.

Di sana, pihak rumah sakit akan memberikan cairan infus dan memantau tanda vital dan keluar masuknya cairan tubuh sampai kondisinya membaik dengan sendirinya.

Baca Juga: Mual dan Muntah, Waspada Gejala Demam Berdarah pada Bayi dan Balita

 

3. Fase penyembuhan

Fase ini terjadi sesudah 5-7 hari, di mana demam yang sudah turun terkadang naik sesaat.

Namun, demam itu tidak akan setinggi sebelumnya, sehingga menyerupai pelana kuda.

Fase ini kadang disertai ruam merah yang merata hampir di seluruh tubuh (convalescene rash) yang akan hilang sendiri.

Pada fase penyembuhan, kondisi badan secara umum akan membaik.

Cukup beri nutrisi yang baik agar daya tahan tubuh meningkat, termasuk kadar trombosit.

Baca Juga: Waspada Kasus DBD pada Anak, Orangtua Wajib Lakukan Ini!

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)