Setelah menjalani prosedur vasektomi, perlu digunakan metode kontrasepsi lain hingga dilakukan pemeriksaan semen pascavasektomi yang menunjukkan telah terjadinya oklusi vas deferens.
Pemeriksaan semen pascavasektomi, biasanya bisa dilakukan 8–16 minggu atau sekitar 20 kali ejakulasi setelah prosedur, namun pemilihan waktu ini sangat tergantung pada pertimbangan dokter yang melakukan prosedur ini.
Vasektomi dinyatakan gagal jika enam bulan pascatindakan ditemukan sperma motil atau sperma yang aktif bergerak maju, paling tidak 25 mikrometer setiap detiknya.
Baca Juga: Pakai KB Bisa Bikin Depresi dan Mood Swing? Ini Penjelasan Lengkap dari Ahli
Kontrol ke Dokter
Sebelum melakukan tubektomi atau vasektomi, ada baiknya kita dan pasangan melakukan konsultasi serta kontrol ke dokter.
Walau begitu, Sahabat NOVA bisa saja bertemu dokter yang enggan melakukan sterilisasi permanen. Hal ini dikarenakan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa banyak pasangan yang menyesal ketika sterilisasi telah dilakukan.
"Ada beberapa penelitian yang melihat adanya penyesalan setelah prosedur sterilisasi wanita dan pria, dan pada sebagian kecil pasien, mereka mungkin memiliki perasaan menyesal," ujar dr. Talat Uppal dari Royal Australian and New Zealand College of Obstetricians and Gynecologists (RANZCOG) seperti yang dilansir dari abc.net.au.
Baca Juga: Cara Merawat Organ Reproduksi Perempuan Saat Pakai Alat Kontrasepsi