NOVA.id - Saham merupakan salah satu instrumen yang bisa menawarkan imbal hasil yang tinggi.
Meski begitu, imbal hasil yang tinggi itu juga selaras dengan risiko kerugian yang tinggi juga.
Cara investasi saham pun kini semakin mudah dilakukan, karena bisa dilakukan secara online melalui gawai yang tersambung ke internet.
Baca Juga: 5 Cara Aman Investasi Reksa Dana dan Saham secara Online, Yuk Simak!
Dengan memiliki saham, kita memiliki bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal.
Selain itu, kita juga memiliki hak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.
Bagi yang tertarik, berikut ini tersedia pembahasan tentang cara investasi saham untuk pemula, termasuk tahapan dan modal yang diperlukan, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Yuk, simak agar makin pintar atur uang!
Baca Juga: Harga Saham Turun? Jangan Panik, Ini Cara Investasi Jangka Pendek
Cara Membeli Saham
Jika ingin membeli saham, kita perlu menyiapkan dana sesuai harga saham dan membayar biaya transaksi untuk perusahaan sekuritas (fee broker).
Sementara itu, jika hendak menjual saham, kita akan mendapat dana yang sesuai harga jual saham yang dikurangi biaya transaksi dan PPh.
Pada umumnya, biaya transaksi berkisar 0,2-0,3 persen dari nilai transaksi pembelian saham (termasuk PPN) dan ditambah PPh 0,1 persen khusus untuk transaksi penjualan saham.
Pembelian saham harus dilakukan dalam 1 lot atau setara 100 lembar saham.
Baca Juga: Bagaimana Cara Investasi ketika Pandemi? Yuk, Simak Penjelasan Ini
Modal Membeli Saham
Sebelumnya, kita perlu tahu bahwa ada tiga faktor yang menentukan modal membeli saham, yaitu harga saham perusahaan yang hendak dibeli, fee transaksi sekuritas, dan jumlah saham yang akan dibeli.
Menguti Kompas.com pada Selasa (09/03), kita bisa mulai membeli saham di BEI dengan modal sekitar Rp100.000 untuk pemula.
Berikut ini contoh perhitungan modal membeli saham dan penjualannya.
Pada Januari 2020 seseorang bernama A membeli 2 lot saham PT ABCD dengan harga Rp1.000 untuk setiap lembar saham. Diketahui, perusahaan sekuritas menetapkan biaya transaksi sebesar 0,3%.
Baca Juga: Catat, Ini 5 Kesalahan Investasi Emas Online yang Bisa Bikin Rugi
Berarti penghitungannya adalah:
- Harga Saham: 2 lot x 100 saham x Rp1.000 = Rp200.000
- Fee Transaksi: 0,3% x Rp200.000 = Rp600.
Harga saham pun dikurangi fee transaksi, sehingga total modal yang harus dikeluarkan A adalah Rp200.600.
Baca Juga: Bukan Mainan, Raditya Dika Beri Kado Saham untuk Ultah Putrinya
Kemudian, pada Januari 2021, A ingin menjaul 2 lot saham itu, di mana saat ini harga saham perusahaan PT ABCD sudah menjadi Rp1.200 untuk setiap lembar saham.
Berarti penghitungannya adalah:
- Harga Saham: 2 lot x 100 saham x Rp1.200 = Rp220.000
- Fee Transaksi: 0,3 persen x Rp240.000 = Rp720
- Pajak PPh: 0,1% x Rp240.000 = Rp240
Harga saham pun dikurangi fee transaksi dan dikurangi pajak PPh, sehingga total uang yang akan didapatkan A dari penjualan saham PT ABCD yakni sebesar Rp239.040.
Baca Juga: Pintar Atur Uang dan Melek Saham, Belajar Bareng Raffi dan Gigi yuk!
Tahapan Cara Membeli Saham
Pertama-tama, siapakan KTP, NPWP, buku tabungan, dan meterai.
Kemudian, datanglah ke kantor perusahaan sekuritas terdekat atau bisa mendaftar melalui online.
Untuk daftar perusahaan sekuritas yang ada di Indonesia dan melayani transaksi jual beli saham di BEI bisa dilihat di sini.
Setelah itu, isi formulir pendaftaran.
Kita juga harus menyetorkan dana awal ke nomor rekening dana investor atau RDI.
Baca Juga: Emiten.com, Startup Aplikasi Saham Bantu Investor Pemula Temukan Saham Berpotensi
Diketahui, masing-masing sekuritas memiliki ketentuan yang berbeda terkait dana awal tersebut.
Apabila pendaftaran telah diproses, kita akan diberikan akses untuk masuk ke akun dashboard untuk melakukan transaksi jual beli saham milik perusahaan sekuritas, seperti PIN transaksi, password, dan user ID.
Sebagai informasi, perusahaan sekuritas atau perusahaan efek adalah perusahaan yang telah mendapat izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan untuk dapat melakukan kegiatan sebagai perantara perdagangan efek (broker).
Sementara rekening dana investor atau RDI adalah rekening di bank atas nama investor yang terpisah dari rekening sekuritas (atas nama sekuritas) yang digunakan untuk keperluan transaksi jual beli saham oleh investor.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)