3. Buat daftar belanja atau pengeluaran lebih rinci
Setelah tahu alokasinya, langkah selanjutnya adalah membuat daftar belanja atau pengeluaran lebih detail. Misalnya kamu masih jomblo, hanya mengandalkan penghasilan dari gaji bulanan sebesar Rp 5 juta.
Dengan rumus 40/30/20/10, berarti 40 persen atau sebesar Rp 2 juta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setelah itu, rinci lagi apa saja pengeluaranmu agar tidak keluar dari bujet tersebut.
Misal makan dan minum sehari sebesar Rp 40 ribu (masak sendiri di rumah), total sebulan Rp 1,2 juta. Ongkos transportasi ke kantor (motor) Rp 160 ribu, kuota internet Rp 70 ribu, hiburan Rp170.000.
Sebesar 30 persen atau Rp 1,5 juta untuk membayar cicilan atau tagihan. Biaya sewa kos Rp900.000, bayar tagihan listrik dan air Rp200.000, bayar cicilan kartu kredit sebesar Rp400.000.
Untuk alokasi 20 persen atau Rp 1 juta, rinciannya masing-masing Rp 500 ribu untuk investasi dan dana darurat. Sedangkan sisanya 10 persen atau Rp 500 ribu dipakai buat menyantuni anak yatim piatu.
Baca Juga: Mau Mulai Investasi? Ikuti 4 Cara Penting Ini agar Nggak Salah Langkah
Disiplin dengan Anggaran Bulanan yang Telat Dibuat
Sebetulnya tidak susah kan membuat anggaran bulanan? Intinya pengeluaran diatur sedemikian rupa agar tidak besar pasak daripada tiang. Gaji atau penghasilan cukup untuk sebulan.
Paling penting adalah disiplin dengan anggaran yang telah dibuat. Tidak berbelanja di luar daftar, menahan godaan promo atau diskon belanja, serta mengubah gaya hidup dari boros menjadi lebih hemat.
Membuat anggaran bulanan manfaatnya bukan hanya akan kamu rasakan hari ini, tetapi juga di masa mendatang. Pastinya kamu tidak ingin hidup sengsara di hari tua, menjadi beban untuk anak cucu.
Kalau bisa justru mampu memberikan kehidupan finansial yang mapan untuk mereka. Agar kelak anak cucumu lepas dari rantai generasi sandwich.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Berapapun Gaji Kamu, Ini Cara Mudah Membuat Anggaran Bulanan