Namun, hal itu, menurut WHO dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menemukan bukti-bukti baru apakah varian Mu memang benar kebal terhadap vaksin atau tidak.
Selain itu, dalam CNBC Internasional juga WHO menyebut, masih diperlukan penelitian yang lebih lanjut apakah varian Mu lebih menular, lebih mematikan atau lebih membutuhkan perawatan dibandingkan varian lainnya atau virus Covid-19 yang pertama kali ditemukan.
"Strain Mu membutuhkan studi lebih lanjut untuk memastikan apakah itu akan terbukti lebih menular, lebih mematikan atau lebih resisten terhadap vaksin dan perawatan saat ini," jelas WHO.
Baca Juga: Pentingnya Vaksin Covid-19 Meski Pernah Positif Virus Corona
Hingga saat ini, belum ada juga bukti yang menunjukkan bahwa Mu lebih berbahaya atau lebih menular daripada varian Delta.
Tapi, satu hal harus yang harus dikhawatirkan dari varian ini adalah memiliki mutasi genetik P681H.
Di mana mutasi tersebut juga ditemukan pada varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Kent, Inggris, dan telah dikaitkan dengan transmisi yang lebih cepat.
Baca Juga: Tips Kesehatan Tabloid NOVA Minggu Ini: Benarkah Air Purifier Bisa Bunuh Virus Corona?