Cara Untung Investasi Reksa Dana untuk Milenial, Simak Strategi Ini!

By Presi, Selasa, 14 September 2021 | 22:31 WIB
(Ilustrasi) Cara investasi reksa dana untuk generasi milenial (iStockphoto)

NOVA.id - Salah satu instrumen investasi yang banyak diminati adalah reksa dana.

Reksa dana banyak dipilih karena risiko yang relatif rendah dan cocok untuk investor pemula yang belum tahu banyak tentang pasar modal.

Meski begitu, kita perlu memiliki strategi atau cara investasi reksa dana yang tepat agar bisa meminimalisir potensi kerugian akibat ancaman pandemi covid-19.

Baca Juga: Benarkah Reksa Dana Dianggap Jadi Cara Investasi yang Aman?

Dikutip dari Kompas.com, Head of Investment Specialist Syailendra Capital Mochamad Aldies Sageri menyarankan beberapa strategi untuk para investor milenial.

Aldies menyarankan agar milenial melakukan analisis terlebih dahulu dan tidak berinvestasi karena mengikuti tren sesaat.

"Tidak asal dengar dari teman atau FoMO (fear of missing out) di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang masih tersandera pandemi Covid-19."

Baca Juga: Wajib Tahu Cara Investasi Ini: Waktu yang Tepat Jual Reksadana

"Terkait dengan porsi bisa diukur sesuai dengan preferensi masing-masing investor," kata Aldies dalam gelaran acara FestiFund 2021, dikutip Senin (30/08).

Selain itu, ada juga saran mengenai alokasi dana untuk investasi.

Direktur Ciptadana Asset Management Herdianto Budiarto mengatakan alokasi untuk kuartal keempat 2021 tergantung dari preferensi risiko investor.

Baca Juga: Gratis! Begini Cara Pindah Produk Investasi Reksa Dana di Bibit

Namun, ia merekomendasikan skema 30-30-40 untuk preferensi investasi moderat.

"30 persen di equity fund, 30 persen di fixed income fund, dan 40 persen di money market."

"Pertimbangannya sederhana. Ketidakpastian equity lumayan masih tinggi. Fixed income fund diharapkan relatif stabil sampai akhir tahun," ujar Herdianto.

Baca Juga: Untuk Milenial, Simak Cara Strategi Investasi Reksa Dana, Jangan Asal Ikutan!

Lebih lanjut, Herdianto juga menyarankan agar kita tidak terburu-buru melakukan investasi.

Hal itu karena investasi memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar demi mendapatkan keuntungan maksimal.

"Jadi kalau Anda berinvestasi, jangan berharap bisa mendapatkan keuntungan secara cepat. Kalau Anda ingin memperoleh keuntungan secara cepat, yang Anda lakukan bukan investasi tetapi spekulasi," jelasnya.

Baca Juga: 5 Cara Aman Investasi Reksa Dana dan Saham secara Online, Yuk Simak!

Sementara itu, profil risiko menjadi hal yang utama dalam penempatan portofolio investasi milenial jelang akhir tahun 2021.

Hal tersebut dikatakan oleh Head of Distribution Partnership Mandiri Manajemen Investasi Eriko Se.

"Kalau agresif maka bobot sahamnya bisa lebih besar dibandingkan yang lain dan kalau moderat atau konservatif bobot fixed income dan money market bisa lebih besar," tutur Eriko.

Dikutip dari NOVA, ada tiga profil risiko dalam investasi, yaitu konservatif, moderat, dan agresif.

Baca Juga: Catat, Ini 5 Kesalahan Investasi Emas Online yang Bisa Bikin Rugi

 

 

Tipe konservatif tidak menginginkan uang yang diinvestasikan menjadi turun atau hilang. Orang bertipe konservatif pun tidak masalah jika mendapatkan imbal hasil yang relatif rendah.

Tipe moderat lebih mau menerima risiko investasi yang lebih tinggi dan nggak masalah jika nilai investasinya turun dalam jangka waktu pendek, di bawah satu tahun.

Tipe agresif menginginkan keuntungan tinggi sekaligus menerima jika terjadi penurunan nilai investasi dalam waktu yang lebih panjang.

Baca Juga: Ini Cara Investasi yang Benar, Yuk Kenali Dulu Profil Risikomu!

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)