NOVA.id - Budayakan membaca di Indonesia masih menjadi seruan yang sering kita dengar.
Budayakan membaca di Indonesia bahkan diharapkan bisa dilakukan budaya membaca sejak kecil.
Bukan apa-apa, Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Alibaca) Kemendikbud 2019 menunjukkan rata-rata indeks Alibaca nasional masih tergolong rendahyaitu 37,32% dengan dua dimensi terendah, yaitu Dimensi Akses dan Budaya.
Baca Juga: Baru Pertama Kali Digelar, Festival Sampoerna Retail Community 2019 Cetak Rekor MURI
Ditemukan juga Dimensi Alternatif yang menunjukkan rata-rata pengakses internet di rumah, termasuk browsing, chatting, dan akses media sosial pada penduduk Indonesia usia 5 tahun ke atas berada di 95,25%.
Hal ini mengungkapkan adanya peluang besar dalam meningkatkan tingkat literasi di anak dan generasi muda dengan menyediakan buku pilihan menarikdan edukatif yang mudah diakses secara online.
Untuk itu, bertepatan dengan perayaan Hari Literasi Internasional, sekolah interkultural dan pionir STEAM, Sampoerna Academy merilis buku elektronik untuk anak berjudul "Elidi and The Ancestor's Garden" untuk budayakan membaca di Indonesia.
Baca Juga: Netflix Gandeng BPI Salurkan Rp7,1 M untuk Pekerja Film Indonesia
Karya kolaborasi siswa dan guru Sampoerna Academy ini hadir untuk menjawab tantangan meningkatkan literasi dan minat baca di kalangan generasi muda Indonesia.
Peluncuran buku ini menjadi salah satu kegiatan Literacy Festival “Reading Open Doors” yang menghadirkan beragam sesi literasi untuk siswa dan publik yang digelar selama bulan September.
“Sampoerna Academy berkomitmen untuk mewujudkan generasi masa depan berkualitas melalui pendidikan terbaik. Kami meyakini bahwa literasi menjadi salah satu fundamental penting dalam menjalankan misi tersebut. Oleh karena itu, tahun ini kami menggelar “Literacy Festival” dengan cara yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu salah satunya dengan meluncurkan buku “Elidi and The Ancestor’s Garden” didedikasikan bagi seluruh anakIndonesia," ungkap Adelina Holmes, Head of English Department Sampoerna Academy Schools serta guru penanggungjawab pembuatan buku.
Baca Juga: Untuk Merambah Pasar yang Lebih Luas, MIP Lakukan Rebranding
Karya kolaborasi antara siswa dan guru ini menjadi inisiatif Sampoerna Academy menjawab pentingnya menanamkan budaya literasi sejak dini, tidak hanya minat membaca, tetapi juga menulis yang menjadi bagian dari literasi.
Buku ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan akan pilihan bacaan menarik dan berkualitas serta mendorong perkembangan kognitif dan bahasa pada anak-anak di rentang usia 6-12 tahun.
Ingat, kemampuan literasi baik akan secara langsung mempengaruhi performa akademis dan non-akademis dari siswa.
Baca Juga: Bantu UMKM di Masa Pandemi, Sania Siap Kucurkan Dana 100 Juta
Berliterasi juga berarti membuka cakrawala dunia, sehingga menjadi suatu hal yang fundamental dalam menciptakan generasi masa depan yang berpikir kritis dan inovatif.
Mengusung tema “Reading Open Doors”, Literacy Festival diisi dengan berbagai rangkaian acara menarik, seperti Literacy Club Read Aloud bersama komunitas Hello Library yang akan digelar pada tanggal 18 September 2021.
Lalu, donasi buku ke Rumah Dunia, serta kerjasama dengan Dinas Perpustakaan & Kearsipan Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga: Tingkatkan Layanan, Lifepack Buka Lebih Pagi dan Tutup Lebih Malam
“Harapan Sampoerna Academy dengan adanya kegiatan Literacy Festival “Reading Open Doors” dan peluncuran buku untuk anak karya siswa Sampoerna Academy yang dapat diakses secara digital ini dapat menjadi semangat penggerak dalam menumbuhkan minat membaca sekaligus membuka akses bacaan berkualitas seluas-luasnya bagi generasi muda Indonesia,” tutup Adelina.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)