NOVA.id - Sejak usia muda, kecintaan Najwa Zebian pada bahasa sudah terlihat. Ia juga menaruh minat yang besar pada puisi dan novel Timur-Tengah.
Pada usia 13 tahun, ia mulai menulis kata-kata. Dan sejak saat itu, ia sedikit menyadari bahwa kata-katanya mungkin akan bergema bersama ratusan ribu orang di seluruh dunia.
Pada 2006, ketika usianya 16 tahun, perang pecah di Lebanon, tanah kelahiran Najwa. Bersama keluarganya, Najwa pindah ke Kanada, menjadi imigran.
Baca Juga: Bangkitkan Harapan Melalui Novel Almond: Kisah Remaja Korea yang Bisa Naikkan Empati
Di Kanada pada usia muda membuatnya merasa tidak tenang dan terapung di tempat yang asing. Namun demikian, ia menyelesaikan pendidikannya dan menjadi seorang pengajar. Siswa-siswa pertamanya adalah sekelompok pengungsi muda.
Merekalah yang membawa Najwa kembali menemukan jati dirinya: menulis. Najwa mulai menyembuhkan dirinya yang berusia 16 tahun itu dengan menulis, juga untuk menyembuhkan muridnya.
Satu dekade kemudian Najwa menerbitkan sendiri koleksi puisi dan prosa pertamanya, Mind Platter. Karyanya itu segera menjadi perhatian publik setelah beberapa selebritas mengutipnya. Dalam waktu singkat, Najwa telah menjadi inspirasi bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Baca Juga: Pintar Atur Uang Ini 4 Cara Menghemat Saat Sudah Punya Anak