Kenali Sunk Cost Fallacy, Istilah Bucin Dalam Dunia Investasi

By Septirini Sekar Nusantari, Minggu, 19 September 2021 | 14:46 WIB
(Ilustrasi) Pengertian portofolio dalam investasi (dok. kompas.com)

NOVA.id - Sunk cost fallacy mulai dibahas orang-orang di media sosial.

Istilah ini soal biaya yang hangus atau biaya yang terjadi di masa lalu dan tidak dapat diubah sekarang maupun di masa mendatang.

Dalam dunia investasi pun muncul juga istilah sunk cost fallacy. 

Baca Juga: 8 Cara Memeriksa Keaslian Emas Antam, Pahami agar Investasi Nggak Rugi

Sunk cost fallacy mengarah pada sikap soal biaya yang hangus.

Di dunia investasi ditemui orang-orang yang tetap memilih setia ke satu saham.

Padahal bisa jadi tren saham tersebut sudah turun.

Orang tersebut memilih setia karena terlanjur mengeluarkan banyak uang. 

Baca Juga: Cara Beli Emas Antam Secara Online di Toko Resmi, Investasi Jadi Mudah

Selain itu mereka juga sayang untuk meninggalkn sahamnya.

Nah, pemkiran itu yang disebut sun cost fallacy. 

Gembong Suwito, CFP®, QWP selaku perencana keuangan finansialku menggambarkan fenomena sunk cost fallacy.

Ia menyebut dengan istilah ‘kebucinan’ atau rasa sayang berlebih.

Baca Juga: Untuk Keluarga Milenial, Ini 2 Langkah Cara Investasi agar Keuangan Stabil

“Sebenarnya ini sudah turun saham-sahamnya, tapi karena sudah sayang banget terus ditambah. Ya bucin lah bahasa cinta nya ya. Sudah bucin jadi apapun keadaanya ya tetap ditambah,” ujarnya.

Saat ditanya soal apakah hal itu baik atau buruk dalam dunia investasi, Gembong menyebut itu tergantung dalam permainan di investasi. 

Tergantung apakah orang tersebut bertindak sebagai investor atau trader.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)