Bukannya Sehat, Berat Badan Turun Drastis Justru Bahaya untuk Tubuh

By Ratih, Senin, 20 September 2021 | 08:31 WIB
(Ilustrasi) Diet (iStockphoto)

NOVA.id - Hampir semua orang, terutama perempuan, memimpikan badan yang langsing.

Selain untuk penampilan, badan langsing juga dipercaya lebih sehat dibanding mereka yang berbadan gemuk.

Tak heran jika banyak orang rela diet mati-matian agar bisa mendapatkan berat badan turun drastis.

Padahal langkah ini ternyata bahaya untuk kesehatan tubuh karena gaya hidup tidak sehat.

Baca Juga: Tahi Lalat Bisa Jadi Gejala Kanker Kulit, Ketahui Bahayanya!

Melansir Kompas.com, berikut ini efek samping berat badan turun drastis:

1. Dehidrasi

Biasanya penurunan berat badan terjadi sedikit lebih cepat dalam dua minggu pertama karena massa air.

Seseorang akan kehilangan banyak massa air terutama saat menjalani diet rendah karbohidrat atau tanpa karbohidrat.

Masalahnya, kehilangan air yang cepat dapat menyebabkan dehidrasi dan sejumlah efek samping yang tidak menyenangkan.

Mulai sembelit, sakit kepala, kram otot, sampai energi rendah.

Baca Juga: Memanaskan Makanan dengan Wadah Plastik Belum Tentu Bahaya, Ini Alasannya

2. Kehilangan nutrisi penting

Diet cepat dan mengurangi konsumsi makanan utuh, bisa berisiko kehilangan nutrisi utama, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan agar tetap sehat.

Sementara diet tanpa karbohidrat bisa membuat kita tidak mendapatkan cukup serat.

Bahkan pada diet rendah kalori, penting untuk mendapatkan berbagai nutrisi termasuk kalsium, vitamin D, vitamin B-12, folat, dan zat besi.

Dalam kasus yang lebih ekstrim, kekurangan gizi dapat menyebabkan sejumlah gejala seperti penurunan energi, kelelahan umum, anemia, rambut rapuh, dan sembelit.

Baca Juga: Cara Jitu Mengecilkan Perut Buncit pada Perempuan, Coba 3 Olahraga Ini

3. Metabolisme melambat

Penurunan berat badan yang cepat biasanya terjadi karena kekurangan kalori yang ekstrem.

Misalnya, orang yang makan 3.000 hingga 1.200 kalori sehari.

Masalahnya, tubuh kita mampu mengenali pengurangan kalori ini sebagai tanda pasokan makanan terbatas. Lalu, mengirim sinyal berupa 'mode kelaparan'.

Baca Juga: Banyak Digunakan, Jas Hujan Ponco Ternyata Punya Beberapa Bahaya

Faktanya, sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa semakin banyak berat badan yang hilang, semakin lambat metabolisme mereka.

Pada akhirnya, ini menyebabkan banyak peserta bertambah berat badan daripada saat mereka memulai dietnya.

Kuncinya adalah jangan memotong secara ekstrim atau lebih dari 500 kalori.

Pendekatan ini memang tidak memberikan hasil yang instan, tetapi bisa mengubah tubuh dalam jangka panjang.

Baca Juga: Bahaya Potensi Tsunami 28 Meter di Pacitan, Ini yang Harus Dilakukan

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)