NOVA.id - Dalam menjalani hidup sehari-hari, kita memang perlu untuk mengatur keuangan secara rinci.
Hal tersebut kita lakukan agar bisa membatasi banyaknya pengeluaran dan juga pemasukan.
Bahkan di zaman sekarang ini, banyak masyarakat yang sudah makin melek keuangan salah satunya dengan berinventasi, entah berupa emas, uang, atau properti.
Namun, sebelum fokus cara berinvestasi, ada baiknya kita mengetahui tujuan finansial kita seperti apa.
Financial Planner Rista Zwestika mengatakan, tujuan finansial bisa terwujud dengan kiat-kiat berikut ini.
Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: Tak Perlu Repot, Inilah 3 Cara Mudah Membersihkan Kipas Angin Gantung
- Memiliki Kesadaran Finansial
Ya, kita harus memiliki kesadaran finansial.
Rista menjelaskan, tidak memiliki kesadaran finansial artinya kita tidak bisa mengukur kemampuan dalam mendapatkan dan menggunakan uang.
"Artinya, kita nggak punya kesadaran sebenarnya kita itu sebagai penghasil uang, uang itu mau kita apain," jelas Rista saat dihubungi NOVA.
Jadi, memiliki kesadaran finansial itu artinya kita harus mengetahui tujuan finansial.
Baca Juga: Betah Menjanda, Desy Ratnasari Blak-blakan Ungkap Tipe Pria Idamannya
- Buat Skala Prioritas
Penting bagi kita untuk mengetahui skala prioritas, mana yang paling penting dan mana yang tidak.
Menurut Rista, jangan sampai kita menggunakan uang sesuka hati tanpa ada pertimbangan antara mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan.
"Biasanya kalau kita punya uang tuh rasanya happy banget ya, bisa wah akhirnya kita punya income sendiri. Jadi karena rasa bahagia, akhirnya ya udah aku bisa beli apapun tanpa berpikir bahwa ini sebenernya menjadi skala prioritas atau nggak," ujar Rista.
Contohnya, lebih baik kita mulai memikirkan masa depan yang lebih penting daripada beli barang yang bisa habis dalam waktu singkat yang hanya akan memenuhi keinginan daripada kebutuhan, salah satu caranya yaitu membeli produk asuransi.
Baca Juga: Rekomendasi Skincare Lokal yang Ampuh Kurangi Flek Hitam di Wajah
Bagi Sahabat NOVA yang belum memiliki asuransi, Allianz bisa menjadi salah satu pilihan karena banyak pilihan proteksi, mulai dari asuransi kesehatan hingga asuransi jiwa.
Salah satunya adalah AlliSya Care, produk asuransi kesehatan yang dikelola secara syariah.
Lewat asuransi ini, peserta saling menolong dengan peserta lainnya melalui kontribusi yang dibayarkan untuk menghadapi suatu peristiwa yang tidak diharapkan.
AlliSya Care dapat digunakan sebagai asuransi kesehatan perorangan atau keluarga dengan berbagai pilihan plan yang mengerti kebutuhan setiap pemegang polis.
Sebagai asuransi kesehatan, AlliSya Care menyediakan manfaat rawat inap.
Selain itu, AlliSya Care memberikan penggantian biaya perawatan bila pemegang polis atau keluarga sakit serta menyediakan berbagai manfaat pilihan seperti persalinan, rawat jalan, rawat gigi, dan santunan harian.
Baca Juga: Kena Gombal Polisi Ganteng yang Viral di Media Sosial, Ayu Ting Ting Salah Tingkah
3. Harus Realistis
Saat ingin mengambil cicilan kita harus realistis dengan mengetahui kemampuan kita dalam membayar cicilan setiap bulannya.
"Aku tuh income-nya 5 juta, eh aku mau ambil cicilan 4 juta. Padahal dia pusing itu bayarnya mau gimana. (Itu contoh) dia tidak bisa mengukur kemampuan atau value dalam dirinya," tutur Rista.
Rista mengatakan, kita harus mengalokasikan maksimal 35 persen dari pendapatan untuk membayar cicilan dari utang produktif dan konsumtif setiap bulannya.
"Utang konsumtif itu tidak boleh lebih dari 15 persen. Utang produktif tidak boleh lebih dari 20 persen. Utang konsumtif itu digunakan sendiri. Contoh kita beli hp untuk dipakai sendiri untuk gaya,” jelas Rista.
Sedangkan, utang produktif misalnya saat kita memilih untuk membeli laptop baru dengan cara mencicil.
Laptop yang kita beli itu kemudian kita gunakan sebagai alat kerja dalam bisnis kita dan kita mendapat income dari bisnis tersebut.
Baca Juga: Ampuh, Cara Ini Aman Cegah Bahaya Munculnya Flek Hitam di Wajah
- Membuat Pencatatan
Mencatat keuangan sebetulnya mudah, asal kita terbiasa.
“Untuk mencatat keuangan, kita bisa menggunakan Excel atau aplikasi digital,” jelas Rista.
Berapa pun uang yang kita keluarkan harus kita catat.
Semakin detail kita melakukan pencatatan, maka kita akan semakin tahu kondisi keuangan kita.
- Mementingkan Kebutuhan
Kebutuhan harus lebih dipentingakan daripada keinginan apalagi demi gengsi. Sifat gengsi perlu dihindari jika ingin menyelamatkan kehidupan finansial kita.
Saat membeli suatu barang, kita harus sadar, apakah karena gengsi atau memang kebutuhan?
Misalnya, alih-alih membeli tas branded demi dipandang kekinian, lebih baik kita membeli tas dari brand biasa namun kualitasnya tetap diakui.
Baca Juga: Ampuh, Cara Ini Aman Cegah Bahaya Munculnya Flek Hitam di Wajah
Atau, jika masih memiliki tas yang masih dalam kondisi baik dan layak pakai, kenapa harus beli tas baru, lebih baik uangnya ditabung untuk kebutuhan lainnya yang lebih penting yang mungkin muncul di kemudian hari.
Nah, setelah mengetahui 5 cara dalam mengatur keuangan dengan baik, yuk kita praktikkan.
Semoga kita jadi lebih baik mengatur uang dan bisa mencapai tujuan keuangan sesuai keinginan kita, ya!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)