Disebut Lebih Baik dari Rokok Biasa, Rupanya Ini Bahaya Vape yang Bisa Mengintai Tubuh

By Alsabrina, Selasa, 28 September 2021 | 15:31 WIB
Rokok elektrik atau vape (Freepik)

NOVA.id - Saat ini, rokok elektrik telah beredar luas di pasaran. Ia tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran.

Sebagian besar rokok elektrik memiliki baterai, elemen pemanas, dan tempat menyimpan cairan.

Rokok elektrik menghasilkan aerosol dengan memanaskan cairan yang biasanya mengandung nikotin, perasa, dan bahan kimia lain.

Baca Juga: Bahaya Vape, Bisa Picu Gangguan Paru-Paru Hingga Risiko Kanker

Sebuah studi CDC baru-baru ini menemukan bahwa 99 persen rokok elektrik yang dijual di Amerika Serikat (AS) mengandung nikotin.

Beberapa label rokok elektrik tidak mencantumkan keterangan bahwa rokok tersebut mengandung nikotin.

Bahkan, beberapa rokok elektrik yang dipasarkan dengan klaim 0 persen nikotin ternyata tetap mengandung nikotin.

Baca Juga: Waspada, Masih Ada Risiko Bagi Perokok Pasif Walau di Rumah Saja

Penggunaan nikotin ini tentu berdampak buruk bagi kesehatan. Bagi remaja, nikotin dapat merusak bagian otak yang mengontrol fokus, suasana hati, dan kontrol impuls.

Menggunakan nikotin di usia remaja juga dapat meningkatkan risiko kecanduan obat lain di masa mendatang.

Agar lebih waspada akan risiko penyakit, berikut adalah bahaya yang mungkin ditimbulkan rokok elektrik, dilansir dari Harvard Health Publishing, 10 Desember 2019.

Baca Juga: Benarkah Rokok Menghambat Orgasme Perempuan Saat Berhubungan Intim?

1. Nikotin yang sangat adiktif dapat memengaruhi perkembangan otak dan berpotensi membahayakan remaja dan dewasa.

2. Beberapa zat kimia yang ditemukan dalam uap rokok elektrik dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.

3. Risiko ledakan dan luka bakar akibat baterai rokok elektrik yang rusak saat mengisi ulang.

Baca Juga: Ternyata Kehamilan Prematur Bisa Dicegah, Hindari Stres dan Rokok

4. Paparan cairan yang tidak disengaja dari rokok elektrik menyebabkan keracunan akut nikotin pada anak-anak hingga orang dewasa.

5. Rokok elektrik membahayakan janin yang sedang berkembang.

Di samping itu, beberapa kandungan dalam aerosol yang dihasilkan rokok elektrik juga bisa berbahaya bagi paru-paru dalam jangka panjang.

Baca Juga: Kebiasaaan Merokok Pertinggi Risiko Terinfeksi Virus, Berikut Penjelasannya

Perlu diketahui bahwa aerosol dari rokok elektrik bukanlah “uap air” yang tidak berbahaya.

Aerosol rokok elektrik yang dihirup dan dihembuskan dapat mengandung zat berbahaya yang berpotensi memberi efek negatif untuk kesehatan.

Zat berbahaya tersebut termasuk nikotin, partikel ultrafine yang bisa dihirup paru-paru, senyawa organik yang mudah menguap, bahan kimia penyebab kanker, dan logam berat seperti nikel, timah, dan timbal.

Baca Juga: Pernah Habiskan 4 Bungkus Rokok dalam Sehari, Indro Warkop Berhenti Jadi Perokok Berat Karena Hal Ini

 

 

Meski rokok yang dibakar sangat berbahaya dan mengancam nyawa perokok aktif maupun pasif, rokok elektronik tidak bisa dinyatakan aman bagi kesehatan.

Ilmuwan masih terus mempelajari tentang efek kesehatan jangka panjang dari penggunaan rokok elektrik.

Regulasi rokok elektrik pun masih dikembangkan sehingga sulit untuk memastikan risiko kesehatan dari rokok tersebut.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bahaya Rokok Elektrik, Berpotensi Merusak Perkembangan Otak