2. Risiko infeksi
Lubrikan berbahan petroleum bisa meningkatkan risiko infeksi vagina.
Menurut penelitian, perempuan yang kerap menggunakan baby oil untuk pelumas saat bercinta berisiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami vaginosis akibat bakteri dibandingkan dengan yang tidak memakai baby oil.
Tak hanya itu, menggunakan baby oil pada vagina juga bisa meningkatkan risiko mengalami infeksi jamur.
Sama seperti sabun pembersih kewanitaan yang membuat pH alami sekitar vulva dan vagina terganggu, baby oil juga bisa mengundang infeksi jamur.
Baca Juga: Bahan Alami Ini Bisa Jadi Pelumas untuk Bercinta, Ada Putih Telur!
3. Bisa merusak kondom
Bagi yang bercinta dengan kontrasepsi seperti kondom, menggunakan baby oil untuk pelumas dapat merusak kondom berbahan latex dengan cepat.
Bahkan menurut penelitian, kondom bisa rusak hanya dalam hitungan menit setelah terkena baby oil atau minyak lainnya.
Jika kondom rusak atau robek, artinya perlindungan seksual yang diberikan tidak maksimal.
Hal ini berisiko menyebabkan infeksi menular seksual atau hamil bagi yang sedang tidak ingin memiliki keturunan.
Bahkan jika baby oil tidak terkena langsung dengan kondom, semisal digunakan saat masturbasi dilanjutkan dengan bercinta tanpa membilasnya terlebih dahulu, bahan latex dari kondom tetap bisa hancur.
Baca Juga: Hati-Hati, 4 Efek Buruk yang Bisa Terjadi Ketika Pakai Petroleum Jelly Sebagai Pelumas Saat Bercinta