NOVA.id - Apakah Sahabat NOVA baru saja hendak memulai berinvestasi? Jika iya, ada banyak hal yang harus dipahami terkait cara investasi yang benar.
Selain harus mengetahui seluk-beluk investasi yang dipilih, kita sebagai investor pemula juga perlu memahami kesalahan investasi yang kerap dilakukan.
Dengan begitu, kita bisa lebih cermat dan teliti dalam berinvestasi di kemudian hari.
Dikutip dati Reader's Digest, berikut ini 5 kesalahan investasi yang dilakukan investor pemula.
Baca Juga: Kenali Switching dalam Reksa Dana, Cara Agar Investasi Bisa Makin Cuan
1. Menunda investasi
Banyak orang mulai berinvestasi lebih awal dalam hidup agar memiliki masa depan yang stabil.
“Semakin muda Anda mulai berinvestasi, semakin Anda dapat menuai manfaat dari kenaikan pasar jangka panjang,” kata perencana keuangan bersertifikat Nick Holeman.
Jangan khawatir kalau merasa sudah terlambat berinvestasi. Sebaiknya, mulailah dengan melunasi utang berbunga tinggi, seperti utang kartu kredit.
“Kemudian, cari tahu berapa banyak yang bisa Anda investasikan,” kata Holeman.
“Ini tergantung pada usia dan gaji Anda. Pangkas pengeluaran yang tidak perlu, putuskan berapa banyak yang dapat Anda sisihkan, lalu atur setoran otomatis untuk mulai membangun portofolio investasi,” sambungnya.
Baca Juga: Pemilik Gaji Rp4 Juta Juga Bisa Berinvestasi, Yuk Lakukan 4 Cara Ini!
2. Mengira butuh banyak uang untuk investasi
Jika kita merasa tidak punya cukup uang untuk investasi, kita malah akan merugi dalam jangka panjang.
“Pada kenyataannya, seberapa sering kita menerima uang dalam jumlah besar sekaligus? Mengandalkan diri pada tunjangan, bonus akhir tahun, atau hadiah untuk mencapai tujuan keuangan akan menunda mencapai garis finish," ujar Steve Dorval, head of digital advice di Twine.
Lebih baik berinvestasilah dalam jumlah yang lebih kecil, tetapi konsisten. Cara ini justru lebih berhasil dan jauh lebih dapat diprediksi.
Ingat juga, saat ini banyak produk investasi yang terjangkau. Misalnya investasi reksa dana online bisa dimulai dari Rp10.000 saja.
Baca Juga: 3 Produk Investasi dengan Modal Rp10 Ribu, Cara Receh Jadi Kaya Raya!
3. Tidak melakukan diversifikasi
Kesalahan berikutnya yaitu tidak melakukan diversifikasi, di mana kita menempatkan seluruh dana untuk satu produk investasi saja.
Ketika portofolio tidak memiliki diversifikasi, maka investasi itu akan lebih terpapar satu risiko spesifik dan volatilitas akibat gejolak pasar.
Holeman menyarankan agar kita mendiversifikasi portofolio investasi, misalnya perpaduan saham dan obligasi.
"Anda juga bisa berinvestasi lewat platform (layanan penjual instrumen) investasi. Ini akan secara otomatis mendiversifikasi risiko pada portofolio Anda," terang Holeman.
Baca Juga: Ini 2 Manfaat Penting Diversifikasi Investasi, Investor Wajib Tahu!
4. Terlalu sering memeriksa portofolio
Meskipun kita sangat ingin mengetahui bagaimana perkembangan investasi, jangan periksa portofolio setiap hari, kata Dorval.
Sebaiknya, biarkan uang bekerja untuk kita dari waktu ke waktu.
“Berinvestasilah pada pertumbuhan jangka panjang dengan portofolio investasi yang lebih fluktuatif. Itu karena dapat membantu Anda mendapatkan lebih banyak uang di kemudian hari,” kata Dorval.
“Waktu adalah teman. Biarkan itu bekerja untuk Anda,” tambahnya.
Baca Juga: Yuk, Kenal dan Pahami Apa Itu Portofolio dalam Bidang Investasi
5. Terlalu emosional
Salah satu hal terburuk yang dilakukan investor pemula adalah memilih produk investasi dengan emosional, kata Neil St. Clair, presiden platform pendidikan investasi Karma.
"Mereka akan melihat penurunan tajam di pasar atau kinerja saham melemah," jelas St Clair.
Sebaiknya, pertahankan pola pikir jangka menengah maupun jangka panjang. Ini berlaku juga ketika kita akan melepas saham.
Ingat juga bahwa kinerja masa lalu bukanlah indikasi hasil di masa depan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)