Apa Itu Investasi Obligasi? Ini Pengertian, Risiko, dan Jenis-jenisnya

By Presi, Jumat, 1 Oktober 2021 | 21:30 WIB
Ilustrasi cara investasi obligasi, pengertian obligasi, risiko investasi obligasi (sefa ozel)

NOVA.id - Saat ini, terdapat banyak jenis instrumen investasi yang bisa dipilih, salah satunya adalah obligasi.

Berbeda dengan instrumen investasi lainnya, obligasi memiliki sistem yang unik untuk mendapat keuntungan.

Mau tahu pengertian, risiko, keuntungan, jenis, dan cara investasi obligasi?

Yuk, simak selengkapnya di sini.

Baca Juga: Pilih Investasi Reksa Dana Obligasi atau Saham? Ini Kata Ahli

Apa itu obligasi?

Dilansir dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), obligasi sendiri adalah surat utang yang diterbitkan oleh entitas pemerintahan atau perusahaan dengan jangka waktu tertentu.

Obligasi berupa surat utang yang dibeli dan menandakan pembeli sebagai pihak yang meminjamkan uang.

Pihak penerbit surat utang tersebut berarti telah mengakui berhutang pada pembeli obligasi sesuai dengan waktu jatuh tempo yang disepakati.

Biasanya penerbit obligasi disebut debitur, sementara pembeli obligasi disebut kreditur atau investor.

Baca Juga: Cari Tahu Cara Investasi Obligasi, Kenali Dahulu Jenis-jenisnya di Sini

Lalu bagaimana cara mendapat keuntungan melalui obligasi?

Dilansir dari laman kompas.com, obligasi juga merupakan instrumen investasi yang biasanya dipilih investor untuk diperdagangkan di pasar modal.

Investor yang membeli surat obligasi artinya meminjamkan uang kepada pihak penerbit.

Baca Juga: Bingung Pilih Reksa Dana atau Saham? Ini Investasi Tepat bagi Perempuan!

Keuntungan obligasi berasal dari bunga pinjaman yang diberikan oleh investor.

Sebagai contoh, kita misalnya membeli obligasi sebesar Rp 10 juta kepada sebuah institusi perusahaan.

Kemudian bunga yang didapatkan setiap bulannya Rp 100.000.

Baca Juga: Sama-Sama Tawarkan Keuntungan Berlipat, Lebih Baik Pilih Investasi ORI atau Reksa Dana?

Berarti dalam setahun kita akan mendapatkan uang Rp 1.200.000 ditambah dengan modal membeli obligasi sebesar Rp 10 juta.

Menariknya lagi, jika kita berinvestasi berupa obligasi yaitu sebagai investor tidak hanya mendapatkan keuntungan dari pembayaran bunga tetap (kupon).

Tetapi juga memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan dari capital gain (selisih harga beli dan jual).

Baca Juga: Punya Uang Rp5 Juta, Ini Cara Dapat Untung dari Investasi Reksa Dana

Bagaimana resiko berinvestasi lewat obligasi?

Dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya, obligasi sangat minim risiko apalagi jika obligasi yang kita beli diterbitkan oleh institusi pemerintah.

Lalu, contoh dan jenis obligasi itu apa saja?

Ada beberapa contoh dan jenis obligasi yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar modal.

Berikut contoh dan jenis obligasi yang perlu diketahui melansir dari kompas.com:

Baca Juga: Anti Kalang Kabut untuk Dana Pendidikan Anak, Coba 4 Investasi Ini

 

1. Obligasi korporasi yang merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta nasional termasuk BUMN dan BUMD.

2. Surat Utang Negara (SUN) atau surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah sesuai dengan UU No.24/2002.

3. Sukuk korporasi yang merupakan instrumen berpendapatan tetap yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sesuai ketentuan Bapepam & LK Np. IX.A.13 tentang Efek Syariah.

Baca Juga: Dollar Cost Averaging, Cara Investasi dengan Strategi Cerdas

4. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah berdasarkan syariah Islam sesuai dengan Undang-Undang No.19/2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

5. Efek Beragun Aset (EBA) yang merupakan efek bersifat utang yang diterbitkan dengan Underlying Aset sebagai dasar penerbitan.

Nah, bagaimana? Apakah Sahabat NOVA tertarik untuk berinvestasi dalam bentuk obligasi? 

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)

Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul Mengenal Obligasi, Passive Income Menjanjikan yang Minim Risiko