NOVA.id - Fenomena manusia silver di Indonesia merebak di sejumlah daerah.
Mengecat sekujur tubuh seperti mereka tentunya berisiko bahaya bagi kesehatan.
Lalu, bagaimana dampak dari mengecat tubuh seperti manusia silver?
Baca Juga: Tak Banyak Diketahui, Ini Bahaya Kebiasaan Sering Menggigit Kuku
Cat yang digunakan manusia silver terbuat dari bahan yang rentan risiko penyakit kulit.
Menurut Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Purwokerto, dr Ismiralda Oke Putranti, dampak cat silver itu bisa menyebabkan iritasi di kulit.
Iritasi bisa menyebabkan bintil-bintil, kemerahan dan rasa gatal pada kulit.
“Pada reaksi yang berat bahkan bisa timbul lepuh dan kematian jaringan kulit," papar Oke.
Baca Juga: 6 Tanda Kebanyakan Minum Kopi, Hati-Hati Bisa Sebabkan Bahaya Ini!
Selain itu, jika cat yang digunakan di bagian-bagian tubuh yang rentan seperti mata, hidung, dan bibir, bisa menyebabkan risiko yang lebih tinggi.
Kulit bisa merasakan efek terbakar, mudah masuk ke peredaran darah, hingga berisiko masuk ke saluran pernapasan.
Jika cat yang digunakan masuk ke saluran pernapasan maka bisa menyebabkan penyakit paru-paru.
Sementara itu, menurut dokter umum di Klinik dr Djalu, Mojokerto, Jawa Timur, dr Wahyu Tri Kusprasetyo penggunaan cat silver tersebut juga memiliki efek jangka panjang.
Baca Juga: Ini 5 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga, Bahaya atau Tidak?
Efek jangka panjang penggunaan cat silver ini dipengaruhi oleh zat yang bersifat teratogenik pada cat yang bisa menyebabkan kanker kulit.
Peradangan terjadi karena tubuh memberikan respons saat menerima benda asing yang dianggap berbahaya.
"Tanda awal radang adalah kemerahan, peningkatan suhu sekitar atau seluruh tubuh, dan nyeri. Pada akhirnya menyebabkan fungsi tubuh terganggu," kata Wahyu.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)