Ketrampilan Klasik
Berargumentasi merupakan suatu proses menyusun pernyataan berdasarkan premis-premis untuk mendukung satu kesimpulan. Keterampilan berargumentasi sesungguhnya bukanlah sesuatu yang baru.
Seni berargumentasi dan retorika tetapi telah dipelajari sejak peradaban Romawi atau bahkan Yunani. Salah satu tokoh yang terkenal akan keahilannya berargumentasi adalah Marcus Tullius Cicero, yang lahir pada 106 SM.
Sejak muda ia telah mempelajari seni pidato dan hukum; kemenangannya melawan advokat paling kondang kala itu—Hortensius—melejitkan nama Cicero sebagai advokat dan orator terkemuka. Cicero dikenal sebagai salah satu orator ulung sepanjang sejarah. Ia juga dikenal karena risalah-risalahnya tentang retorika yang masih menjadi rujukan hingga sekarang.
Baca Juga: Makin Populer, Ini Cara Investasi Syariah yang Cocok untuk Pemula
Buku How to Win and Argument: Sebuah Panduan Klasik tentang Seni Persuasi—yang terjemahannya diterbitkan oleh Penerbit KPG (2021)—menyajikan beberapa tulisan Cicero, tentang seni memenangkan argumentasi.
Dari sekian banyak teks Cicero yang masih tertinggal sampai saat ini, editor buku ini, James M. May, telah memilihkan untuk pembaca beberapa teks penting Cicero yang menjelaskan bagaimana seseorang dapat menyusun argumen yang persuasif dan bagaimana menyampaikannya.
James M. May, yang seorang profesor sastra klasik di St. Olaf College, Minnesota, selain menerjemahkan teks-teks Cicero itu dari bahasa Latin, juga memberi narasi singkat dan beberapa catatan sehingga pembaca tak akan terlalu sulit menangkap konteks teks-teks Cicero dan poin-poin penting di dalamya.
Ada empat topik yang disuguhkan dalam buku ini, mulai dari persiapan menyusun argumentasi yang baik, tokoh yang layak jadi panutan, lalu pentingnya menulis untuk persiapan, dan persyaratan seorang pembicara ideal. Meski ditulis hampir dua abad lalu, hal-hal penting yang diajukan Cicero dalam buku ini sangat relevan untuk masa sekarang.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Makan Enak dan Murah di Sekitar Ragunan Jakarta