PT Charoen Pokphand Indonesia, sebagai salah satu industri dalam dunia perunggasan turut merasakan dampak dari tingginya harga jagung, di mana jagung merupakan 50% bahan baku utama dari pakan, kenaikan ini akhirnya turut menyebabkan naiknya harga pakan.
Kejadian yang sama pernah terjadi pada tahun 2017, di mana peternak layer merasakan jatuhnya harga telur dipasaran sampai Rp13.800/kg.
Pada saat itu Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada mencoba untuk memediasi pertemuan antara peternak ayam layer, produsen pakan ternak, pemerintah dan universitas di Yogyakarta.
Baca Juga: Dukung Tenaga Medis Melawan Covid-19, Fiesta Berikan Makanan ke Beberapa RS di Indonesia
Dalam kesempatan tersebut PT CPI memberikan solusi untuk menurunkan harga pakan komplit dan konsentrat serta membeli sebanyak 20 ton telur dari peternak Blitar dengan harga Rp1.700/Kg lebih tinggi dari pasaran, dan pembelian telur ini sampai saat ini masih berlanjut.
Dalam diskusi pagi ini Manajemen PT CPI yang diwakili oleh Agoes Haryoko, GM Marketing, menyampaikan beberapa solusi yang telah dilakukan dan akan dilakukan guna membantu para peternak.
Salah satunya, yakni membeli telur langsung dari peternak di Jawa Timur dan Jawa Tengah, dengan harga Rp 2000/kg diatas harga pasar di kandang peternak.
Baca Juga: 3 Ide Seru untuk Merayakan Tahun Baru Imlek Bersama Keluarga di Rumah Saja