8 Tanda Anak Jadi Korban Bullying dan Cara Mencegahnya, Ibu Harus Tahu

By Presi, Selasa, 12 Oktober 2021 | 11:46 WIB
Tanda anak jadi korban bullying dan cara mencegah bullying pada anak. (Freepik/jcomp)

NOVA.id - Perundungan alias bullying bisa terjadi di mana saja dan pada siapa saja, termasuk anak kita.

Apabila anak terkena bullying, maka akan timbul banyak dampak negatif, seperti rendahnya rasa percaya diri dan jika dibiarkan terus-menerus, mereka bisa merasa depresi, bahkan bisa berpikir untuk bunuh diri.

Agar hal itu tak terjadi, kita perlu tahu cara mencegah bullying pada anak dan mengenali tanda anak jadi korban bullying.

Dikutip dari BrightSide, berikut ini penjelasannya.

Baca Juga: Anak Dibully di Sekolah? Orangtua Wajib Lakukan Beberapa Hal Ini

1. Barang hilang atau rusak

Survei menunjukkan bahwa sekitar 29% dari mereka yang terkena bully terluka secara fisik.

Jadi, coba perhatikan barang-barang anak Sahabat NOVA. Lihat apakah barang-barang mereka atau rusak, seperti buku, gadget, pakaian, atau perhiasan.

Ini bisa menjadi tanda para pengganggu mengambil barang-barang mereka atau menyakiti mereka.

Baca Juga: Instagram Rilis Fitur Baru Anti Bullying, Bisa Kendalikan Komentar

2. Penurunan self-esteem tiba-tiba

Tanda anak jadi korban bullying berikutnya adalah penurunan self-esteemBullying menyebabkan anak-anak mulai mempertanyakan harga diri mereka.

Mereka merasa menjadi pihak yang menerima tindakan ini hampir tanpa alasan sama sekali. Akibatnya, harga diri mereka mulai turun.

Mereka menundukkan kepala saat berjalan atau mereka berbicara dengan suara yang sangat kecil.

Selain itu, mereka tidak akan berbicara ketika tidak disapa secara langsung atau mungkin sepenuhnya menghindari situasi seperti itu.

Baca Juga: Viral, Kasus Bullying Sekelompok Siswa SMP Menendang Siswi Perempuan

3. Susah tidur atau mimpi buruk

Ketika anak tiba-tiba mengalami kesulitan tidur atau sering mengalami mimpi buruk, itu bisa menjadi tanda di-bully.

Penelitian menunjukkan bahwa diintimidasi dapat berdampak langsung pada kualitas tidur anak.

Cobalah awasi anak Sahabat NOVA di malam hari sebanyak yang dibisa.

4. Menghindari teman dan lingkaran sosial

Kita mungkin memperhatikan anak memilih untuk tinggal di rumah daripada pergi bertemu teman.

Itu bisa menjadi tanda-tanda ketakutan. Mereka mungkin ingin menghindari kemungkinan bertemu pengganggu dengan cara apa pun yang mereka bisa.

Baca Juga: Si Kecil Kesayangan Terkena Bullying? Orangtua Cepat Lakukan Hal Ini

5. Menarik diri dari interaksi keluarga

Sebanyak 19% siswa yang diintimidasi melaporkan ketegangan dalam hubungan mereka dengan anggota keluarga.

Anak Sahabat NOVA mungkin berada di ruangan yang sama dengan kita, tetapi mereka mungkin tidak berkontribusi sama sekali dalam percakapan.

Atau, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di kamar mereka. Ini berbahaya, terutama ketika anak sebelumnya tidak memiliki masalah dalam berinteraksi dengan keluarga.

Baca Juga: Ernest Prakasa dan Meira Anastasia Ingin Obati Korban Bullying Melalui Film

6. Perubahan sikap yang tiba-tiba terhadap orang tua

Perundungan dapat menyebabkan masalah dalam kesehatan emosional anak. Mereka mungkin mulai menunjukkan perubahan dalam cara mereka menangani perasaan mereka.

Jika mereka menjadi korban bullying, kemungkinan mereka akan sengaja melakukan hal yang salah.

Mereka mulai melampiaskan agresi kepada saudara kandung atau bahkan orang tua mereka. Hal ini menjadi upaya agar mereka bisa memegang kendali.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu adalah Orang yang Toxic, Yuk Coba Introspeksi Diri!

7. Tidak biasa meminta uang atau hal-hal lain

Bullying bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti fisik, verbal, sosial, atau virtual.

Pelaku bully mungkin menekan korbannya untuk memberikan uang atau barang kepada mereka.

Akibat intimidasi itu, anak-anak mungkin mulai meminta lebih banyak barang atau uang kepada orang tua mereka daripada biasanya.

Baca Juga: Ibu Harus Tahu, 7 Tanda Pubertas pada Anak Laki-Laki, Bukan Cuma Jerawat!

8. Cedera yang tidak dapat dijelaskan

Bullying bisa terjadi dalam bentuk kekerasan fisik. Jika anak tiba-tiba mengalami luka atau memar, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang di-bully.

Jika mereka tidak dapat menjelaskan dari mana mereka mendapatkan luka, itu bisa menjadi alasan untuk kita merasa khawatir.

 

Baca Juga: 2 Tanda Anak Alami Pneumonia, Radang Paru-Paru yang Bisa Picu Kematian

 

Cara mencegah bullying pada anak

Menurut StopBullying, ada beberapa cara mencegah bully pada anak.

Pertama, jelaskan secara menyeluruh kepada anak apa itu bullying. Dengan cara ini, mereka akan tahu kapan harus menghadapinya.

Pastikan Sahabat NOVA terus berkomunikasi dengan anak. Ini akan memberi tahu kita jika ada alasan untuk khawatir.

Baca Juga: 5 Hal Ini Ternyata Jadi Tanda Anak Dibully di Sekolah, Salah Satunya Sakit Perut!

Selain itu, dorong anak untuk menemukan dan mengasah minat dan hobinya.

Hal ini bisa meningkatkan kepercayaan diri, dan anak yang memiliki kepercayaan diri cenderung tidak menjadi korban intimidasi.

Kemudian, jadilah contoh yang baik bagi anak untuk diteladani. Jadilah mercusuar kebaikan dan rasa hormat.

Dari situ, anak akan memutuskan bahwa perilaku yang tidak adil tidak dapat diterima.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)