Melansir Healthy Children, ada 2 kondisi bayi yang wajib melakukan terapi helm ini, yaitu:
1. Deformitas posisi tengkorak
Ada 3 kondisi deformitas kepala bayi, yaitu:
-Deformasi plagiocephaly (sindrom kepala datar)
-Brachycephaly (kepala bayi peyang pada bagian belakang)
-Mikrosefalus atau mikrosefali (microcephaly) (kondisi langka di mana kepala bayi berukuran lebih kecil dari ukuran kepala bayi normal)
Ketiga kondisi ini disebabkan adanya tekanan pada tulang tengkorak lunak akibat bayi terlalu lama diletakkan pada satu posisi.
Baca Juga: Awas, Kandungan BPA dalam Wadah Plastik Bahaya Bagi Kesehatan Bayi
2. Craniosynostosis
Kondisi ini adalah kondisi ketika ubun-ubun bayi menutup lebih cepat.
Pada awalnya, tulang tengkorak bukan satu tulang utuh yang berdiri sendiri, melainkan gabungan dari beberapa tulang yang dihubungkan oleh ubun-ubun.
Ubun-ubun akan tetap terbuka sampai bayi berusia 2 tahun, agar otak bayi bisa berkembang. Kemudian, ubun-ubun akan menutup dan membentuk tulang tengkorak yang padat.
Kondisi ini bisa mempengaruhi pertumbuhan otak bayi.
Sebelum terapi helm, biasanya bayi dengan kondisi ini perlu melakukan operasi.