7 Penyebab dan Cara Mengobati BAB Berdarah, Jangan Panik Dulu!

By Presi, Rabu, 10 November 2021 | 21:00 WIB
Ilustrasi cara mengobati BAB berdarah ()

NOVA.id - Ada berbagai cara mengobati BAB berdarah yang bisa dilakukan.

Namun, cara mengobatinya itu harus sesuai dengan penyebab BAB berdarah.

Kita mungkin akan panik atau bertanya-tanya mengapa buang air besar (BAB) bisa berdarah?

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini 5 Bahaya Menahan BAB yang Harus Diwaspadai!

Mengutip Self, darah pada feses bisa berasal dari rektum, usus besar bagian bawah, atau area lain dari sistem pencernaan kita.

Tentu saja, kita perlu mengunjungi dokter untuk mengetahui secara pasti penyebab BAB berdarah yang kita alami.

Pasalnya, akan terasa sulit untuk mencari tahu sendiri mengapa BAB berdarah bisa terjadi.

Baca Juga: Punya Kebiasaan BAB di Toilet Bus? Stop Sekarang, Ini Bahayanya

Meski begitu, berikut ini tersedia 7 alasan paling umum yang menjadi penyebab BAB berdarah beserta cara mengobati BAB berdarah.

1. Mengidap wasir

Gejala wasir biasanya anus terasa gatal atau iritasi, kemudian muncul nyeri pada anus hingga anus bengkak.

Apabila Sahabat NOVA benar-benar menderita wasir, biasanya kondisi BAB berdarah akan sembuh dengan sendirinya.

Namun, kondisi itu dapat bertahan dan menyebabkan pendarahan terus-menerus, kata Dr. Farhadi.

Jika wasir memang menjadi masalah Anda, Dr. Farhadi menyarankankan agar kita makan makanan berserat tinggi.

Selain itu, pastikan juga untuk minum cukup air untuk membuat feses lebih lembut dan lebih mudah dikeluarkan.

Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Benjolan Ambeien yang Bisa Dilakukan di Rumah

2. Mengidap fisura anus

Fisura anus merupakan kondisi di mana terjadi robekan kecil di mukosa, lapisan tipis dan lembap yang ada di anus.

Kondisi ini biasanya terjadi saat feses sangat keras dan besar.

Hal tersebut tentu akan menyebabkan rasa sakit dan pendarahan.

Dan darah yang diinduksi fisura anus kemungkinan besar akan berwarna merah cerah, saat terlihat di toilet.

Christine Lee, M.D., seorang ahli gastroenterologi di Cleveland Clinic, mengatakan bahwa kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya.

Meski begitu, kita bisa bertanya juga kepada dokter untuk mendapat krim yang mengandung anestesi untuk mengurangi rasa sakit untuk sementara.

Baca Juga: Tak Sulit, Ini 4 Cara Mengatasi Sulit Buang Air Besar di Pagi Hari

3. Ada polip di usus besar

Cara mengobati BAB berdarah adalah dengan memastikan apakah penyebabnya karena adanya polis di usus besar atau tidak.

Sebagian besar polip tidak berbahaya, tetapi sebagian kecil dari mereka dapat berkembang menjadi kanker usus besar dari waktu ke waktu.

Dokter mengobati polip usus besar dengan mengeluarkannya secara endoskopi.

Kemudian, dokter akan memastikannya apakah polip itu bersifat kanker atau tidak.

Baca Juga: Gara-Gara Mengejan Terlalu Keras Saat BAB, Perempuan Ini Amnesia! Begini Penjelasan Dokter

4. Divertikulosis

Divertikulosis adalah adanya kantung kecil di usus besar, yang terkadang dapat menyebabkan perdarahan.

Kantung ini dapat menyebabkan perdarahan saat terkikis ke dalam pembuluh darah.

Pendarahan divertikular terkadang berhenti dengan sendirinya.

Namun jika tidak, dokter akan menyarankan kolonoskopi untuk mencari tahu di mana pendarahan terjadi.

Baca Juga: Kandungan Kafein di Dalam Kopi Menjadi Penyebab BAB, Kenapa?

5. Bakteri E. coli

Ada kemungkinan bahwa bakteri E. Coli bisa menyebabkan BAB berdarah. Sehingga, cara mengobati BAB berdarah pun berbeda.

“Infeksi tertentu dapat menyebabkan peradangan usus besar yang menyebabkan perdarahan, dan itu termasuk infeksi yang disebabkan oleh E. coli,” kata Dr. Staller.

Strain E. coli tertentu biasanya dapat menyebabkan diare berdarah dan kemudian menyebabkan gagal ginjal.

Kabar baiknya, orang dewasa yang sehat biasanya pulih dari E. coli dalam waktu sekitar satu minggu.

Baca Juga: Ini yang Terjadi Jika Kita Terlalu Lama Menahan Buang Air Besar!

Secara umum, istirahat dan minum banyak cairan untuk membantu mencegah dehidrasi adalah hal utama yang harus dilakukan.

Namun, berita buruknya adalah E. coli menyebabkan diare berdarah yang bisa membuat orang cukup sakit hingga harus dirawat di rumah sakit.

Di rumah sakit, kita dapat menerima perawatan suportif, seperti cairan infus, transfusi darah, dan cuci darah jika perlu.

Apabila E. coli cukup jinak sehingga kita dapat pulih di rumah, jangan minum obat anti-diare.

Pasalnya ini bisa memperlambat sistem pencernaan dan mencegah tubuh membuang racun.

Baca Juga: Kenapa Menahan BAB Sebabkan Keringat Dingin? Ini Dia Penjelasannya!

6. Menderita tukak lambung

Berikut ini ada cara mengobati BAB berdarah, jika penyebabnya adalah tukak lambung.

Tukak lambung adalah luka terbuka yang berkembang baik di lapisan dalam perut atau bagian atas usus kecil.

Ini dapat terjadi karena infeksi bakteri dan penggunaan obat penghilang rasa sakit seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen sodium.

Pada umumnya, sebagian besar orang dengan tukak lambung bergejala sakit perut.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Asam Lambung Naik dengan Wedang Jahe dan Cengkeh

Namun, dalam kasus yang kurang umum dan lebih parah, kita juga bisa berakhir dengan darah gelap di feses.

Dokter mungkin meresepkan obat untuk menetralkan asam lambung yang mengiritasi atau obat untuk membantu melindungi jaringan yang melapisi perut dan usus kecil.

Jika tukak lambung berdarah, kita akan memerlukan prosedur yang dikenal sebagai endoskopi bagian atas.

 Baca Juga: Cara Menghilangkan Mual karena Asam Lambung Naik, Ikuti Kebiasaan Ini!

 

7. Tanda kanker kolorektal

Pendarahan merah terang kadang-kadang bisa disebabkan oleh kanker kolorektal, menurut American Cancer Society.

Kanker kolorektal sulit untuk dijabarkan, bahkan mungkin tidak langsung menimbulkan gejala, kata American Cancer Society.

Dan bila terjadi, pendarahan rektum dapat muncul sendiri atau dengan masalah lain.

Kita mungkin juga mengalami hal-hal seperti diare, sembelit, dorongan terus-menerus untuk buang air besar, perubahan bentuk atau ukuran feses (menjadi setipis pensil), sakit perut, lemah dan lelah, dan mengalami penurunan berat badan.

Baca Juga: Jadi Favorit Banyak Orang, Keju dan Coklat Ternyata Bisa Berefek Buruk ke Lambung

Faktor risiko kanker kolorektal juga termasuk faktor keturunan.

Amati apakah ada anggota keluarga yang memiliki riwayat polip kolorektal, atau penyakit iritasi usus seperti Crohn atau kolitis ulseratif.

Jika Sahabat NOVA khawatir itu mungkin kanker kolorektal,segera cari bantuan medis, terutama jika kita memiliki salah satu faktor risiko yang disebutkan di atas.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)