NOVA.id - Saat ini terdapat banyak instrumen investasi yang bisa kita pilih.
Namun, di kalangan investor pemula, mungkin masih ada yang bertanya tentang perbedaan investasi emas dan reksa dana.
Diketahui, banyak pakar yang merekomendasikan investor pemula untuk melakukan investasi emas atau reksa dana.
Baca Juga: Pilih Investasi Emas atau Reksa Dana? Pertimbangkan Hal Ini Dulu
Tetapi jika harus memilih, investasi apa yang lebih baik, apakah investasi emas atau reksa dana?
Nah, sebelum menentukan, Sahabat NOVA perlu mengetahui dahulu perbedaan investasi emas dan reksa dana.
Berikut ini penjelasannya.
Baca Juga: Pilih Investasi Reksa Dana Obligasi atau Saham? Ini Kata Ahli
Perbedaan Investasi Emas dan Reksa Dana
1. Investasi Emas
Mengutip Kompas.com, emas merupakan jenis investasi yang tepat untuk kita yang ingin berinvestasi jangka panjang.
Dengan emas, kita bisa 'menanam' uang yang bisa berkembang dalam jangka panjang.
Selain itu, emas juga bersifat likuid sehingga mudah dicairkan dan bisa menjadi bagian dari dana darurat kita.
Baca Juga: Cara Investasi Emas yang Aman dan Menguntungkan di Emas Digital
Di era tekonologi ini, kita pun bisa membeli emas dengan berbagai cara.
Mulai dari cicilan emas, tabungan emas sampai membeli emas di situs-situs marketplace.
Meski begitu, menyimpan emas dalam jumlah besar di rumah bisa memunculkan risiko kehilangan. Solusinya, kita bisa menyewa safe deposit bank di bank terdekat.
Baca Juga: Cara Investasi Pemula yang Berminat Beli Emas, Simak 5 Hal Ini
2. Investasi reksa dana
Reksa dana merupakan suatu wadah yang menghimpun dana yang berasal dari investor. Dana yang terkumpul itu akan diinvestasikan oleh manajer investasi dalam portofolio efek.
Di sini, investor membeli unit penyertaan di sebuah produk reksa dana sebagai investasi dan berpeluang menikmati pertumbuhan harga unit penyertaan sejurus dengan risikonya.
Jika berinvestasi reksa dana, sebagai pemula kita tidak dituntut untuk langsung “pintar” berinvestasi di financial market karena sudah ada manajer investasi.
Baca Juga: Cara Investasi di Ajaib, Ini Langkah Jual dan Beli Reksa Dana Online
Investasi reksadana juga bisa dimulai dengan harga terjangkau. Di bebeapa aplikasi investasi, kita bisa memulai investasi dari harga Rp10 ribu saja.
Diketahui, ada 4 jenis reksa dana yang bisa kita pilih, yakni reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham.
Keempat jenis reksa dana itu memiliki tingkat risiko dan imbal hasil yang berbeda-beda. Untuk mengetahui lebih lanjut, klik di sini.
Kekurangan reksa dana, selayaknya paper investment, investasi kita tertuang dalam bentuk kertas saja dengan risiko kehilangan modal ketika kondisi pasar keuangan memburuk.
Baca Juga: Punya Uang Rp5 Juta, Ini Cara Dapat Untung dari Investasi Reksa Dana
Nah, setelah mengetahui perbedaan investasi emas dan reksa dana, saatnya kita menentukan hendak memilih yang mana.
Perencana keuangan Tejasari Asad, CFP mengatakan, jika hendak berinvestasi, maka kita harus mengenali profil risiko diri kita terlebih dahulu.
Sebagai informasi, ada tipe profil risiko yaitu konservatif, moderat, dan agresif.
Baca Juga: Ini Cara Investasi yang Benar, Yuk Kenali Dulu Profil Risikomu!
Apabila kita ingin berinvestasi pada produk yang aman atau berisiko rendah, maka kita akan mendapat imbal hasil yang tidak besar.
Sebaliknya, jika kita ingin imbal hasil yang besar, maka risikonya juga besar.
"Setelah kita mengerti profil risiko diri kita, maka kita bisa memilih produk investasi yang tepat," ujar Tejasari dalam Kuliah WhatsApp NOVA dan Allianz Dompet Aman Hidup Tenteram, Minggu (06/12/2020).
Baca Juga: Kenali Switching dalam Reksa Dana, Cara Agar Investasi Bisa Makin Cuan
Di masa pandemi ini, Tejasari menyarankan untuk memilih investasi obligasi atau reksa dana pasar uang, jika kita ingin membeli instrumen investasi yang stabil.
Namun, jika tujuannya untuk jangka waktu yang lebih panjang, misalnya satu tahun, pilihlah investasi emas.
"Simpan emas untuk jangka waktu lebih panjang misalnya 1 tahun, agar kita tidak rugi terpotong oleh selisih harga jualnya," jelasnya.
Baca Juga: Begini Cara Investasi ala Nagita Slavina, Cocok untuk Investor Pemula
Sebagai gambaran, Tejasari juga menjelaskan perubahan harga emas di tahun 2020.
Tejasari mengatakan, pada Desember 2020, harga emas sudah naik 30 persen jika dibandingkan dengan bulan Maret 2020.
"Membeli emas, saat ini sudah memasuki harga yang cukup mahal, sehingga potensi keuntungannya sudah menurun," ujar Teajasari saat itu.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk memperhatikan harga emas sebelum memutuskan untuk melakukan investasi.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)