Selain Varian Baru, Potensi KLB di Masa Pandemi Juga Harus Tetap Diwaspadai

By Widyastuti, Jumat, 3 Desember 2021 | 05:02 WIB
Selain Varian Baru, Potensi KLB di Masa Pandemi Juga Harus Tetap Diwaspadai (vchal)

Reisa juga menjelaskan hal lain yang diketahui dengan pasti, adalah bahwa semua virus bermutasi. Begitu pula SARS-CoV-2 sebagai anggota keluarga corona virus, yang terus bermutasi sejak pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019.

Namun demikian, Reisa tidak memungkiri masih banyak hal yang belum diketahui tentang varian virus ini.

WHO, ujarnya, mengatakan belum jelas apakah Omicron lebih menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan varian lainnya. Ahli epidemiologi Afrika Selatan juga mengatakan, bahwa tidak cukup data yang dikumpulkan untuk menentukan implikasi klinis Omicron dibandingkan dengan varian sebelumnya.

Baca Juga: 4 Cara Menghilangkan Bunga Es dengan Cepat dan Pasti Ampuh

Dikatakan Reisa, para ahli menyatakan bahwa lebih banyak informasi akan tersedia dalam beberapa hari atau beberapa minggu mendatang. Bersamaan dengan itu, mereka juga meningkatkan kerja sama dalam mempelajari bagaimana mutasi Omicron berdampak kepada kita semua.

“Namun satu hal lagi yang sudah pasti. WHO menyarankan warga di seluruh dunia, termasuk di Indonesia melindungi diri, keluarga dan orang tercinta mereka dengan memutus penyebaran Covid-19,” tegas Reisa. Caranya, dengan memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, tidak berkerumun, dan selektif bepergian.

Selain itu, ia juga mengingatkan untuk dan memperhatian ventilasi ruangan, sanitasi dan kebersihan. “Jangan keluar rumah apabila sakit, pastikan tetap dirumah, dan segera dites. Apabila hasil positif namun gejala ringan, isolasi mandiri yang benar akan mempercepat kesembuhan,” lanjutnya.

Kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi menyebutkan bahwa setidaknya ada 4 hal yang menjadi perhatian bila ada varian baru dari Covid-19. Yaitu transmisi atau tingkat penularannya, virulensi atau tingkat keparahannya, efektivitas tata laksana atau respon pengobatan, serta proteksi vaksin.

Baca Juga: Cuma Modal Lidah Buaya, Berikut Cara Menghilangkan Gatal yang Ampuh