Gunung Semeru Meletus, Rumini dan Ibunya Ditemukan Meninggal dalam Posisi Saling Memeluk

By Dionysia Mayang Rintani, Selasa, 7 Desember 2021 | 14:18 WIB
Rumini dan Ibunya Ditemukan Meninggal dalam Posisi Berpelukan (KOMPAS.com/Garry Lotulung)

NOVA.id – Berita duka menyelimuti setelah Gunung Semeru meletus.

Salamah (70) dan anaknya, Rumini (28), ditemukan tewas berpelukan di kediaman mereka di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (04/12).

Ibu dan anak ini menjadi korban reruntuhan bangunan yang roboh.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru, Ini 11 Cara Membersihkan Rumah dari Abu Vulkanik

Rumah Legiman, adik ipar Salamah mengatakan, ketika Gunung Semeru meletus, semua orang lari berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.

Diduga, Salamah tidak sanggup berjalan karena faktor usia.

Sedangkan Rumini tak tega meninggalkan ibunya seorang diri.

Keduanya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan.

Baca Juga: Belum Ada Laporan Korban Jiwa, Ini Kronologi Gunung Semeru Meletus

 

 

"Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur, terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan dibawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman, dikutip dari Tribunnews, Senin (06/12).  

Sementara suami dan anak Salamah yang lain selamat meski mengalami luka akibat reruntuhan bangunan rumah.  

"Suami Rumini dan anaknya selamat, mereka sekarang dirawat di puskesmas," ujarnya.

Baca Juga: Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan Sebelum dan Saat Gunung Meletus

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lumajang Bayu Wibowo mengatakan, total jumlah korban yang meninggal dunia terus bertambah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mencatat, hingga 6 Desember, 2.970 rumah warga terdampak erupsi Gunung Semeru.

Sebagian rumah warga rusak dan tertimbun material awan panas guguran Gunung Semeru.

Baca Juga: Gunung Semeru dan Merapi Kembali Aktif, Anak Indigo Ini Ternyata Sudah Ramal Bencana Alam Sejak Tahun Lalu

Sebagian lainnya penuh dengan abu. Selain rumah rusak, BPBD mencatat 14 orang meninggal pasca-erupsi Semeru.

Adapun warga yang mengungsi berjumlah 902 orang.

Rinciannya, di Kecamatan Pronojiwo 305 orang, Kecamatan Candipuro 409 orang, dan di Kecamatan Pasirian 188 orang.

Mereka mengungsi di berbagai tempat, seperti di masjid, gedung sekolah, balai desa, dan fasilitas umum lainnya.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)

Artikel ini telah tayang di laman Kompas.com dengan judul Kisah Rumini, Tak Tega Tinggalkan Ibunya yang Renta Saat Gunung Semeru Meletus, Keduanya Ditemukan Tewas Berpelukan