Terkait ketersediaan vaksin, Indonesia telah menerima lebih dari sekitar 418 juta dosis, baik dalam bentuk jadi dan bahan baku. Paling tidak, pemerintah sudah menyediakan tujuh jenis vaksin sepanjang 2021. Badan Pengawasan Obat dan Makan (BPOM) pun sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk 11 jenis vaksin Covid-19.
“Hal tersebut bertujuan tidak bukan dan tidak lain, (untuk) memberikan vaksin sebanyak mungkin dan secepat mungkin ke semua warga Indonesia yang masuk sasaran,” kata Reisa.
Kerja keras Indonesia selama ini untuk pulih dari pandemi Covid-19 diapresiasi oleh banyak negara dan forum internasional, termasuk tokoh penting di dalamnya. Salah satunya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Bank Dunia (World Bank).
World Bank menilai, semangat the power of partnership atau gotong royong menjadi pelecut bagi Indonesia untuk pelan-pelan bangkit dari situasi sulit.
Vaksin berikan perlindungan
Penemuan kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia pada Kamis (16/12/2021) sepatutnya membuat seluruh masyarakat waspada dan tergerak untuk menerima vaksin.
Vaksin, kata Reisa, memberikan perlindungan dari serangan virus corona yang saat ini terus bermutasi untuk mencari cara masuk ke tubuh manusia.
“Bagi yang belum menerima vaksin dosis penuh, jangan tunda, apalagi tidak dilanjutkan sama sekali,” lanjutnya.
Baca Juga: Yang Harus Diperhatikan Sebelum dan Sesudah Vaksin Covid-19 Anak
Meski vaksin memberikan perlindungan, Reisa tetap mengingatkan masyarakat agar tidak lalai dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). Apalagi, saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Jangan lengah dan kendor, tetap praktikkan (prokes) dengan ketat agar varian baru (virus corona) apa pun tidak bisa masuk ke ranah komunitas, tidak menular cepat, dan tidak merenggut nyawa lagi,” tekannya.