Secara global, TP-Link berhasil menguasai 17,8 persen pasar, memasok distribusi ke lebih dari 170 negara dan melayani miliaran orang di seluruh dunia.
Berkaca dari pencapaian tersebut, TP-Link ke depannya optimis untuk terus menjadi nomor satu sebagai penyedia perangkat WLAN.
Masih menurut Yoshia, pada tahun kedua pandemi ini TP-Link Indonesia mampu mempertahankan dan bahkan mengembangkan bisnisnya melalui analisis kebutuhan masyarakat di masa pandemi dengan baik, mendorong roda perekonomian Indonesia, serta berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas bangsa.
“TP-Link juga berhasil membantu menjalankan roda perekonomian Indonesia dengan mendukung kebutuhan networking yang baik selama pandemi, sehingga tingkat produktivitas tidak menurun,” sebut Yoshia lagi.
Baca Juga: Cara Menghemat Kuota Internet agar Tak Boros Saat Nonton YouTube
TP-Link yang sudah hadir di Indonesia sejak 2009, menghadirkan tiga sub-brand yang semakin berkembang dan diterima luas oleh publik yaitu Mercusys, Tapo dan VIGI.
Mercusy hadir sebagai pelengkap variasi dan pilihan perangkat networking, mengkhususkan diri dalam menyediakan perangkat penting untuk memaksimalkan koneksi internet seperti router Wi-Fi, adaptor Wi-Fi, repeater, titik akses, dan sakelar SOHO.
Tapo berfokus pada penyedia perangkat rumah pintar (SmartHome) dengan biaya terjangkau, contohnya, smart plug, smart camera dan smart light bulb.
Sementara VIGI dengan fungsi utamanya surveillance didedikasikan untuk melindungi bisnis Anda dengan sistem pengawasan profesional, seperti kamera pengawas (network camera), video recorder, security manager.
Baca Juga: Cara Investasi Saham untuk Pemula, Ini Langkah dan Modal Membeli Saham