NOVA.id - Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan pengakuan seorang pria bernama Abdul Rohim (49).
Melalui sebuah video, Abdul Rohim mengaku menjadi joki vaksin.
Hingga sekarang, Abdul mengaku sudah disuntik vaksin sebanyak 16 kali.
Baca Juga: Menyebar Sangat Cepat, Dirjen WHO Sebut Vaksin Saja Tak Cukup Lawan Omicron
"Saya telah mewakili 14 orang untuk vaksin, dan dua kali untuk saya. Total saya telah divaksin sebanyak 16 kali," ucap warga Kelurahan Bentengnge, Kecamatan Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan itu.
Dikutip dari Kompas.com, saat menjadi joki vaksin, Abdul menyebut dirinya mendapat bayaran sebesar Rp100 ribu hingga Rp800 ribu setiap suntikan.
Ia juga mengaku siap menerima suntikan vaksin Covid-19 berapa pun selama mendapatkan bayaran.
Baca Juga: Dukung Kegiatan Sekolah Tatap Muka, Anak Usia 6-11 Tahun Diimbau Lakukan Vaksinasi
Terkait hal ini, ahli biologi molekuler Ahmad Utomo mengatakan sulit untuk membuktikan secara independen kebenaran atas klaim Abdul tersebut.
Hal itu termasuk apakah 16 suntikan vaksin itu dapat membuat Abdul memiliki titer antibodi yang tinggi atau tidak.
Sebagi informasi, titer antibodi adalah jenis tes darah yang digunakan untuk menentukan keberadaan dan tingkat antibodi dalam darah.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Dimulai, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi
Apabila Abdul memiliki titer antiodi yang tinggi, Ahmad menegaskan hal tersebut tidak bisa diketahui dengan pasti, apakah karena 16 kali suntikan atau beberapa kali suntikan saja.
"Tapi (belum tahu), apakah tingginya (titer antibodi) itu mencerminkan suntikan 16 kali, 8 kali atau 4 kali," ujarnya.
Kalau pun Abdul memiliki titer antibodi tinggi karena 16 kali vaksin, diharapkan ia tidak mengalami dampak serius.
Baca Juga: Astrid Tiar Bagikan Cerita Sang Anak yang Telah Suntik Vaksin Covid-19 untuk Usia 6-11 Tahun
Sebaliknya, diharapkan Abdul menjadi lebih tahan terhadap serangan covid-19.
"Harapannya seperti itu (lebih tahan terhadap serangan Covid-19)," kata Ahmad.
Lebih lanjut, Ahmad mengatakan bahwa kasus ini adalah hal yang menarik.
Baca Juga: Bertambah Jadi 5 Kasus, Ini Cara Mencegah Penularan Omicron Menurut Ahli
Pasalnya, belum diketahui dengan jelas apa efek jika seseorang mendapat dosis vaksin melebihi yang dianjurkan.
"Kalau efek jangka panjang tentu kita tidak tahu, kita pantau saja," tambah Ahmad.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)