Wujudkan Kesetaraan Gender, KBI Bentuk Srikandi BUMN Bernama Arkadewi

By Presi, Senin, 3 Januari 2022 | 08:00 WIB
Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero); Agung Rihayanto, Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero); dan Fuji Dwi Nur Fitri, Ketua Arkadewi (Srikandi BUMN KBI) tengah berbincang dengan karyawan perempuan KBI disela-sela peluncuran Arkadewi di Jakarta, Jumat (31/12/2021). (Dok. PT Kliring Berjangka Indonesia atau KBI)

NOVA.id - PT Kliring Berjangka Indonesia atau KBI resmi meluncurkan Srikandi BUMN-nya, yang bernama Arkadewi.

Komunitas perempuan KBI ini dibentuk dalam upaya KBI untuk mendorong kontribusi perempuan dan kesetaraan gender.

Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Fajar Wibhiyadi mengatakan komunitas ini dibentuk dalam rangka mendukung perempuan untuk berkarya dan berprestasi di BUMN.

Baca Juga: Lingkungan Kerja BUMN Ingin Kompetitif Seperti Start-Up? Ini Langkah yang Harus Diperhatikan

"Yang dapat saling mendukung, membangun kapabilitas, serta mampu beradaptasi serta menjaga keseimbangan perannya," sambungnya disela-sela peluncuran Arkadewi, Jumat (31/12/2021).

Sebagai informasi, saat ini KBI memiliki 52 karyawan yang 30 persen diantaranya adalah perempuan milenial.

Bahkan salah satu dari lima kepala divisi di KBI adalah perempuan.

Baca Juga: Baru Memulai Bisnis? Coba Simak 3 Tips Pintar Atur Uang ala Erick Thohir Ini

Adanya perempuan dalam jajaran kepada divisi di KBI ini sejalan dengan upaya Kementerian BUMN dalam meningkatkan keterwakilan perempuan di jajaran BoC, BoD, dan BoD-1 BUMN, yaitu dengan target 15% di tahun 2021 dan mencapai 25% pada tahun 2023.

"Terkait pemberdayaan karyawan perempuan ini, ke depan KBI akan terus menjalankan program-program yang ada, tentunya dalam kaitan dengan pengembangan sumber daya manusia yang ada," ungkap Fajar.

Dalam hal pengembangan, Fajar mengatakan, KBI secara berkala akan memberikan beasiswa S2 yang juga diberikan kepada karyawan perempuan.

Baca Juga: 6 Perusahaan Indonesia Terima Penghargaan Prinsip Pemberdayaan Perempuan

Selain itu, Fajar menyebut, KBI juga akan terus mendorong dan memberikan kesempatan kepada karyawan perempuan untuk memegang jabatan hingga berada di tingkat kepala divisi.

"Dengan terbentuknya Arkadewi yang merupakan wadah Srikandi BUMN di KBI ini, ke depan para srikandi KBI akan menjadi perempuan yang professional, kompeten dan mandiri untuk mendukung tercapainya tujuan korporasi."

"Serta tentunya bisa memberikan kontribusi positif untuk masyarakat serta negara," ucap Fajar.

Baca Juga: Tentang Diskriminasi Gender, Indonesia Dukung Gerakan Global untuk Kesetaraan Upah

Ketua Arkadewi KBI, Fuji Dwi Nur Fitri menjelaskan bahwa ada beberapa misi yang akan dijalankan komunitas ini.

Yang pertama yaitu pengembangkan jiwa kepemimpinan perempuan KBI agar menjadi insan yang profesional, militan, dan mandiri.

Kedua, peningkatkan kompetensi, jiwa inovasi, dan digital mindset dalam menghadapi industri 4.0. "Ketiga, mendukung program srikandi BUMN dalam mewujudkan kesetaraan gender dan kesetaraan pengembangan karier di lingkup perusahaan dan BUMN pada umumnya," ujar Fuji.

Baca Juga: He For She Run 2020, Cara PBB Suarakan Kesetaraan Gender di Indonesia

Pembentukan Arkadewi di KBI ini merupakan langkah yang selaras dengan arahan Menteri BUMN tentang pembentukan srikandi BUMN.

Selain itu, dengan adanya Srikandi BUMN di KBI ini juga dalam upaya untuk pencapaian Sustainable Development Goals khususnya di tujuan ke-5, yaitu untuk mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.

Adapun dalam tujuan kelima ini, akan dipastikan bahwa semua perempuan dapat berpartisipasi penuh dan mendapat kesempatan yang sama untuk kepemimpinan pada semua level pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan publik.

Baca Juga: Salut, Aksi Heroik Bocah Atambua Panjat Tiang Bendera Diganjar Beasiswa Bergengsi!

 

Upaya yang dilakukan KBI ini sejalan dengan program pemerintah terkait kesetaraan gender.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga menyebut bahwa tingkat kesetaraan gender di Indonesia masih rendah.

Data dari dari indeks kesetaraan gender yang dirilis Badan Program Pembangunan PBB (UNDP) pun menyebutkan Indonesia berada pada peringkat 103 dari 162 negara, atau terendah ketiga se-ASEAN.

Baca Juga: Bikin Netizen Kagum, Bocah Kelas 4 SD di Lampung Jual Gambar Tangannya Seharga Rp3 Ribu di Shopee

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)