Sukses Berperan di Layangan Putus hingga Sibuk di Dunia Entertainment, Anya Geraldine Bagikan Tips Pola Hidup Sehat

By Widyastuti, Kamis, 13 Januari 2022 | 21:32 WIB
Anya Geraldine bintangi sosok Lydia di Layangan Putus (Instagram @anyageraldine)

NOVA.id - Nama Anya Geraldine akhir-akhir ini ramai diperbincangkan karena perannya sebagai Lydia di webseries fenomenal Layangan Putus.

Namun, di tengah kesibukannya melakoni kariernya di dunia entertainment, Anya tak lupa mementingkan kesehatannya.

Gaya hidup atau pola hidup sehat seperti berolahraga dan mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari sosok Anya Geraldine.

Perempuan kelahiran Jakarta, 15 Desember 1995, yang berprofesi sebagai aktris dan model ini, kerap membagikan pola hidup sehat dalam akun sosial media miliknya @anyageraldine.

“Akhir-akhir ini, saya lagi sibuk shooting webseries dan film. Selain itu, saya juga sedang mengerjakan beberapa project campaign.

Untuk itu, ditengah padatnya kegiatan yang saya lakukan, saya harus menerapkan pola hidup sehat seperti rutin berolahraga dan menjaga asupan makanan seperti mengkonsumsi sayur, buah dan segelas susu setiap harinya.

Karena saya yakin banget dengan padatnya kegiatan ini, kalau tidak diimbangi dengan pola hidup sehat bisa berdampak negatif bagi kesehatan, di masa mendatang,” ungkap Anya Geraldine.

Selain berolahraga dan mengkonsumsi makanan yang memiliki nutrisi tinggi, Anya juga mengelola stres dengan bermeditasi dan beristirahat dengan cukup. Sebelum menjalankan pola hidup sehat, Anya kerap merasa kurang fit.

Salah satunya seperti sering merasa sakit perut, kembung bahkan terkadang hingga mual. Hal ini tentu mengganggu beragam kesibukan dan produktivitasnya.

Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru: Penampilan Gong Yoo di Serial The Silent Sea dan Nikita Willy Lakukan Babymoon ke AS

 

Anya menambahkan “Masalah ini tentunya cukup mengganggu kesibukan dan produktivitas saya. Akhirnya, saya mulai cari tahu dengan membaca artikel, literatur, dan konsultasi ke dokter serta ahli gizi.

Ternyata setelah baca-baca dan konsultasi, ketidaknyamanan yang dirasakan di perut ini disebabkan gula yang terkandung dalam susu sapi yang rutin saya konsumsi (laktosa). Awalnya, saya berfikir untuk berhenti mengkonsumsi susu sapi, namun atas saran dari dokter ahli gizi, saya menemukan solusi dengan mengkonsumsi Susu Bebas Laktosa.”

Susu bebas laktosa yang saat ini beredar di pasaran mayoritas adalah susu plant based dan belum ada yang berasal dari sapi.

Sebagai pecinta susu sapi, Anya tentunya mencari tahu lebih dalam tentang intoleransi laktosa juga perbedaannya dengan alergi susu dan kenapa belum ada susu sapi yang bebas laktosa.

“Dari hasil pencarian, saya menjadi tahu pentingnya pengetahuan tentang Intoleransi laktosa dan juga alergi susu, karena ini merupakan dua hal yang berbeda. Saya yakin banyak masyarakat yang belum aware kalau dirinya mengalami hal yang sama.

Setelah tahu penyebabnya, sekarang saya lebih selektif dalam memilih makanan dan minuman yang akan saya konsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi. Semoga produk susu sapi yang bebas laktosa, segera hadir di Indonesia, agar kedepannya saya dan masyarakat Indonesia bisa #BeraniMinumSusu,” tutup Anya.