NOVA.id - Sahabat NOVA mungkin sudah tidak asing dengan nama pembawa acara Harry Pantja.
Lama tak terdengar kabarnya, presenter acara mistis ini terserang penyakit stroke.
Kabar ini dibenarkan oleh sang istri, Imelda Laksmi.
"Iya betul. Dia itu kena hipertensi terus pendarahan di otaknya terus jadinya kena stroke," ujarnya, dilansir dari Kompas.com.
Beruntung, saat ini kondisi Harry Pantja berangsur membaik dan sudah bisa melakukan terapi penyembuhan stroke.
"Setahun yang lalu kena stroke-nya sih, sudah lama, sekarang lagi terapi-terapi penyembuhan aja," sambungnya.
Penyakit stroke punya efek yang sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh kita.
Namun, kita bisa mengenali gejala awal stroke untuk mencegah dampak buruk yang mungkin muncul.
Baca Juga: Stop Mencuci Muka Saat Mandi, Bahaya Jerawat Bisa Makin Parah
Setidaknya ada dua penyebab stroke yaitu penyumbatan arteri yang mengakibatkan stroke iskemik, serta pecahnya pembuluh darah hingga menyebabkan stroke hemoragik.
Pada beberapa kasus mungkin hanya mengalami gangguan sementara terkait aliran darah ke otak, yang dikenal sebagai serangan iskemik transien (TIA).
Untuk diketahui, stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah otak tersumbat, hingga membuat aliran darah tidak bisa masuk ke otak.
Pembuluh darah yang tersumbat ini dikarenakan oleh lemak yang menumpuk di pembuluh darah dan gumpalan darah yang bersarang di pembuluh darah di otak.
Sedangkan stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah di otak pecah.
Pendarahan otak diakibatkan beberapa hal termasuk tekanan darah tinggi, konsumsi obat-obatan tertentu, maupun trauma karena kecelakaan.
Meski tak menutup kemungkinan, namun penyebab stroke ini dapat dikurangi.
Caranya dengan memperbaiki gaya hidup, berhati-hati mengonsumsi makanan dan memperbanyak aktivitas fisik.
Baca Juga: Sering Dilakukan, Ternyata Meniup Makanan Panas Bisa Timbulkan 4 Bahaya Ini
Adapun gejala stroke seperti yang dialami Harry Pantja meliputi beberapa hal, di antaranya:
-Kelumpuhan
-Mati rasa atau kelemahan pada lengan, wajah, dan kaki, terutama di satu sisi tubuh
-Kesulitan berbicara atau memahami orang lain
-Merasa kebingungan, disorientasi, atau kurang responsif
-Terganggunya fungsi mata, seperti kesulitan melihat pada satu atau kedua mata disertai dengan pandangan yang kabur atau pandangan ganda
-Kesulitan berjalan
-Hilangnya keseimbangan atau koordinasi tubuh
-Merasa pusing dan sakit kepala parah secara tiba-tiba
-Kejang
-Mual atau muntah
Baca Juga: Waspada, Tidur Terlalu Lama Bisa Picu Bahaya Kesehatan Ini
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)