“Kita bisa observasi pasangan kita. Contohnya, pasangan kita mau ke kantor terus dia senang kita siapin bajunya. Oh berarti love language-nya act of service,” tutur perempuan yang akrab disapa Lala ini.
Meski demikian, proses kamu menggali bahasa cinta pasangan belum tentu berhenti di satu kali observasi saja.
Setelah mencobanya beberapa kali, mungkin saja bahasa cinta pasanganmu berbeda dari dugaan kamu sebelumnya.
3. Waktu dan Cara yang Tepat Berdiskusi
Jadi, kapan waktu yang tepat mengajak pasangan berdiskusi? Menurut Keumala, lebih cepat lebih baik, nih, Sahabat NOVA.
Namun, kamu juga perlu mencari tahu cara yang tepat untuk menyampaikan keinginanmu terhadap pasangan agar keduanya merasa nyaman.
Selaras dengan hal tersebut, Lala bilang, “Kadang-kadang kita juga salah ngomong. Jadi hindari bahasa yang menyalahkan seperti, Gitu aja masa kamu enggak tahu sudah sekian tahun. Kita harus tetap menghargai dia. Kemudian lihat waktunya, kita bisa ngobrol dengan pasangan di momen yang pas kayak di weekend, atau saat anak-anak lagi bermain.”
Baca Juga: Bukan Cuma Kesenangan, Ini 7 Manfaat Orgasme yang Perlu Kamu Tahu
4. Buat Pasangan Inisiatif
Sebal, ya, rasanya jika kita sudah susah payah mengekspresikan bahasa cinta kepada pasangan, eh, si dia malah enggak peka sama sekali buat membalasnya.
Sebelum kamu berharap terlalu tinggi, coba, deh, untuk menyederhanakan ekspektasi kamu terhadap pasangan.