NOVA.id - Selain memastikan memilih saham yang bagus, money management menjadi faktor yang harus diperhitungkan oleh investor. Money management akan berguna ketika investor atau trader akan mengambil keputusan.
Money management atau manajemen uang biasanya mengacu pada proses menentukan anggaran, alokasi tabungan, evaluasi pengeluaran, tabungan atau bahkan mengawasi penggunaan modal investasi individu ataupun secara berkelompok.
Money management dilakukan sebelum dan sesudah investasi atau trading. Penting bagi investor dan trader untuk mengevaluasi sistem manajemen keuangannya. Perencana keuangan Finansialku, Rizqi Syam, CFP®, mengungkapkan bahwa mengevaluasi money management dapat dilakukan dengan mengajukan 7 pertanyaan berikut ini.
Bagaimana kondisi keuangan Anda?
Mengenali kondisi keuangan sebelum berinvestasi dapat mencegah kerugian akibat perilaku serakah di kemudian hari. Terlebih jika Anda masih memiliki utang yang cukup besar. Jangan sampai investasi mengganggu stabilitas keuangan Anda. Lebih parah lagi jika sampai investasi dari hasil pinjaman. Dengan mengetahui kondisi keuangan, Anda dapat membuat strategi yang tepat.
Apa tujuan investasi Anda?
Beberapa kali ditemukan kasus investor yang berinvestasi tanpa tujuan, entah karena mengikuti teman atau kurang memahami soal investasi. Jika seseorang berinvestasi tanpa tujuan dapat mengakibatkan inconsistency di tengah – tengah investasi.
Contohnya, ketika melihat harga saham yang fluktuatif investor mengambil keputusan berdasarkan emosi dan keadaan saat itu tanpa mempertimbangkan apa tujuan awal berinvestasi, sebab dari awal memang tidak tahu investasi itu untuk apa.
Selain itu, dengan tujuan investasi, investor dapat menyesuaikan produk investasi apa yang dapat mewujudkan tujuannya secara optimal.
Baca Juga: 5 Tips Mengatur Uang Meski Gaji Mepet, Bisa Nabung dan Investasi!
Bagaimana diversifikasi yang telah dilakukan?
Wajib diingat bagi investor dan trader bahwa risiko akan selalu ada. Maka, Anda harus memahami betul apa kelebihan dan kekurangan produk dari segi risikonya. Sebab, saat Anda menganalisis sebuah produk, bukan hanya melihat keuntungannya saja tetapi juga faktor risikonya.