NOVA.id - Campuran matcha banyak digunakan dalam berbagai minuman dan makanan kekinian.
Banyak anak muda menyukai matcha karena tidak terlalu manis dan menyajikan cita rasa unik.
Namun baru-baru ini muncul video TikTok yang mengejutkan banyak pecinta matcha.
Pasalnya, dalam video tersebut, kreator menyebut matcha bisa menyebabkan infertilitas (ketidaksuburan/kemandulan).
Benarkah matcha menyebabkan ketidaksuburan?
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (SpOG) Rumah Sakit Pondok Indah, Yassin Yanuar Mohammad memberikan jawabannya.
Menurutnya, informasi yang menyebut matcha bisa menyebabkan kemandulan menurutnya tidak berbasis pada bukti ilmiah.
Belum ada bukti apakah matcha benar-benar berdampak pada infertilitas perempuan maupun laki-laki.
"Tidak ada bukti bahwa konsumsi matcha menyebabkan gangguan kesuburan baik pada pria maupun perempuan," ujarnya, dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Curhat Pilu Zaskia Sungkar, Akui Sudah Tak Bisa Hamil Normal Lagi
Namun ia meminta masyarakat untuk tetap bijak dalam mengonsumsi apapun, termasuk matcha.
Matcha mengandung kafein yang tidak baik jika dikonsumsi terlalu banyak.
Yassin menyarankan maksimal 200 mg per hari.
Kadar tersebut terbilang cukup aman dan tidak mengganggu kesuburan.
Lantas apa penyebab kemandulan?
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi asal Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta Selatan, Wawang Sukarya, menyebut beberapa faktor yang menyebabkan kemandulan.
Faktor ini bisa dialami baik dari laki-laki maupun perempuan.
“Kemandulan itu bisa disebabkan faktor laki-laki (suami), misal kuantitas dan atau kualitas,” jelas Wawang.
Sementara untuk faktor perempuan atau isteri, Wawang menjelaskan beberapa faktor.
Baca Juga: Kondisi Sedang Hamil Besar, Siti Badriah Kabarkan Positif Covid-19
- Faktor cervix atau leher rahim bermasalah
Seperti ada infeksi atau tumor yang menghalangi spermatozoa masuk ke uterus (rahim) atau juga lendir cervix yang terlalu tebal sehingga sulit ditembus spermatozoa.
- Faktor endometrium atau lapisan dalam uterus
Seperti ada infeksi atau tumor sehingga janin tidak bisa menempel dan berkembang di sana.
- Faktor tuba fallopi atau saluran telur
Misalnya ada sumbatan, infeksi atau tumor yang berkembang di tuba atau menekan dari luar tuba, perlengketan tuba, dan sebagainya.
- Faktor ovarium atau indung telur.
Ada gangguan hormon yang diproduksinya sehingga tidak terjadi ovulasi (keluarnya telur dari indung telur), atau folikel primer tidak berkembang menjadi folikel matang yang merupakan salah satu syarat terjadinya ovulasi, serta tidak terjadi lecutan hormon luteinizing.
“Atau minum obat-obatan yang dapat mengganggu bahkan merusak ovarium, seperti obat-obat anti kanker. Belum ada bukti bahwa matcha atau teh dapat menyebabkan kemandulan,” ujar Wawang.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)